Apa yang Perlu Anak Laki-Laki Ketahui dari Ibunya?

Sebagai ibu empat anak laki-laki, saya merasa banyak sekali pesan-pesan yang harus disampaikan untuk anak-anak saya dalam perjalanannya menuju laki-laki dewasa. Ibu bukan hanya seorang yang melahirkan dan merawat, tetapi juga guru pertama yang mengajarkan banyak hal penting tentang kehidupan. 

Ada banyak pelajaran berharga yang sebaiknya dipahami oleh anak laki-laki dari ibunya. Secara umum, ibu berperan penting dalam membentuk dasar emosi, sikap, dan perilaku anak. Pengaruh ibu pada anak laki-lakinya dapat memengaruhi berbagai aspek, termasuk pengembangan identitas gender, keterampilan sosial, dan cara anak menanggapi emosi atau tantangan hidup.

1. Kehidupan: Berjuang dengan Keras dan Tidak Menyerah

Ibu adalah sosok yang sering menunjukkan kekuatan dalam menghadapi kehidupan. Dari ibunya, anak laki-laki belajar tentang pentingnya berjuang dengan keras. Kehidupan tidak selalu mudah dan penuh dengan tantangan. Ibu akan mengajarkan anaknya untuk tidak mudah menyerah, meskipun kesulitan datang silih berganti. “Hidup itu penuh dengan perjuangan,” mungkin ibu sering mengingatkan, “tapi yang penting adalah bagaimana kita bangkit setelah jatuh.”

Perjuangan hidup bukan hanya tentang meraih sukses materi, tetapi juga tentang menjadi pribadi yang baik, jujur, dan sabar. Sejak dini, ibu akan mengajarkan anak laki-laki untuk mengatasi rasa malas, bekerja keras, dan menghargai usaha. Ibunya juga akan mengajarkan nilai-nilai seperti empati dan tanggung jawab—sesuatu yang akan sangat bermanfaat dalam menghadapi dunia luar.

2. Akur dengan Saudara

Hubungan antara saudara sering kali diwarnai dengan persaingan, perbedaan pendapat, atau bahkan pertengkaran kecil. Namun, ibu selalu menekankan pentingnya menjalin hubungan baik dengan saudara-saudara kita. Ibu sering mengingatkan bahwa saudara adalah teman yang tidak akan pernah pergi. Meskipun terkadang merasa kesal, ibu akan mengajarkan bagaimana cara menyelesaikan konflik dengan kepala dingin dan penuh kasih sayang.

Ibu juga mengajarkan anak laki-laki untuk berbagi, saling mendukung, dan menghargai satu sama lain. Ketika anak laki-laki bertumbuh dewasa, ibu mengingatkan mereka bahwa hidup akan terasa lebih mudah dan menyenangkan ketika mereka memiliki saudara yang bisa saling menguatkan, bukan malah saling menyakiti. Kerukunan dengan saudara adalah aset berharga yang harus dijaga sepanjang hidup.

Peran ibu dalam mengajarkan anak untuk saling menghormati, berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat dapat berkontribusi pada terciptanya hubungan yang positif antara saudara-saudara.

Penelitian yang dilakukan oleh Lemery-Chalfant et al. (2013) menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang mengutamakan resolusi konflik yang positif dan memberi contoh dalam menunjukkan empati lebih cenderung memiliki hubungan yang harmonis dengan saudara-saudaranya. 

3. Perempuan: Menghargai dan Memahami

Mengenal perempuan dan cara berinteraksi dengan mereka adalah hal yang penting dalam kehidupan anak laki-laki. Ibu akan mengajarkan anaknya untuk menghargai perempuan, bukan hanya dari penampilannya tetapi juga dari pikiran, perasaan, dan cita-citanya. Ibu akan mengingatkan bahwa perempuan, sama seperti laki-laki, memiliki potensi yang luar biasa, dan mereka layak mendapatkan penghormatan serta perlakuan yang adil.

Ibu yang mengajarkan anak laki-lakinya untuk peduli terhadap perasaan orang lain dan menunjukkan empati dalam interaksi sosialnya berkontribusi pada perkembangan kemampuan sosial anak tersebut.

Karniol et al. (2003) menemukan bahwa ibu yang lebih terbuka dan mendengarkan perasaan anak-anak mereka cenderung memiliki anak laki-laki yang lebih empatik dan lebih terampil dalam membina hubungan interpersonal yang sehat.

Namun, ibu juga memberikan nasihat yang sangat penting tentang dunia digital yang semakin berkembang. Ibu akan memberi tahu anak laki-laki bahwa apa yang mereka lihat di media sosial seringkali tidak sesuai dengan kenyataan. Banyak perempuan yang menampilkan versi diri yang sangat berbeda berkat filter atau editing foto yang berlebihan. “Jangan terpedaya dengan penampilan fisik saja,” kata ibu. “Perempuan yang cantik di luar belum tentu memiliki hati yang baik, dan sebaliknya.”

Pesan ini sangat penting agar anak laki-laki tidak jatuh ke dalam ilusi kecantikan semu yang banyak dipromosikan di dunia maya. Ibu juga mengingatkan bahwa ada perempuan yang bisa manipulatif, yang bisa memanfaatkan kebaikan dan kelemahan orang lain untuk kepentingan diri sendiri. Oleh karena itu, anak laki-laki harus cerdas dalam mengenal karakter seseorang dan tidak mudah terjebak dalam godaan atau rayuan yang tidak tulus.

4. Jangan Mudah Terpengaruh: Berpikir Kritis dan Bijaksana

Ibu juga mengajarkan anak laki-laki untuk tidak mudah terpengaruh oleh orang lain, baik itu perempuan atau teman sebayanya. Dalam kehidupan ini, seringkali ada banyak tekanan untuk mengikuti tren atau norma yang ada di masyarakat. Namun, ibu mengingatkan anaknya untuk berpikir kritis dan tidak hanya mengikuti arus. “Jangan biarkan orang lain mengatur hidupmu,” katanya.

Ibu juga memberikan pelajaran tentang pentingnya nilai dan prinsip hidup. Anak laki-laki harus mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta berani untuk mengambil keputusan yang tepat meski itu tidak selalu populer di kalangan teman-temannya.

Robinson et al. (2001) bicara tentang pengaruh pola asuh ibu terhadap harga diri anak laki-laki, ditemukan bahwa ibu yang menunjukkan perhatian penuh, memberikan pujian yang tulus, dan memberikan rasa aman dalam hubungan ibu-anak, menghasilkan anak laki-laki dengan harga diri yang lebih tinggi. Sehingga ia pun akan percaya diri memegang prinsip hidupnya di antara gempuran pengaruh dari luar. 

Belajar dari Ibu untuk Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Pelajaran hidup yang diberikan oleh ibu kepada anak laki-laki sangat berharga. Dari ibu, anak laki-laki belajar tentang cara berjuang dalam hidup, pentingnya akur dengan saudara, dan bagaimana memahami serta menghargai perempuan. Selain itu, ibu juga mengajarkan untuk tidak mudah terpengaruh oleh dunia luar dan selalu berpikir kritis.

Menjadi seorang pria yang bijaksana dan berakhlak baik membutuhkan proses panjang, dan ibu adalah guru pertama yang mengajarkan prinsip-prinsip kehidupan yang akan membimbing anak laki-laki sepanjang hidupnya. Ibu mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati bukan datang dari penampilan luar, melainkan dari hati yang baik, usaha yang keras, dan hubungan yang penuh kasih.

Baca-baca artikel soal pengasuhan dan parenting di blog Home Education Center , di sana ada banyak tulisan mengenai menjadi orang tua, dari psikologi sampai memahami kurikulum sekolah seperti Kurikulum Merdeka yang sekarang sedang dijalani anak-anak. 

Sumber: 

Lemery-Chalfant, K., et al. (2013). Parenting and the Development of Sibling Relationships. Child Development Perspectives.

Robinson, C. C., et al. (2001). Influences of Maternal Parenting on the Development of Self-Esteem in Boys. Child Development Research.

Karniol, R., et al. (2003). The Role of Parenting in Fostering Empathy in Children. Journal of Applied Developmental Psychology.

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url