Apa yang Harus Diketahui Sebelum Pasang Kawat Gigi atau Behel pada Anak?
Saat tulisan ini saya buat, sudah 6 bulan saya mendampingi si kakak pakai kawat gigi. Baru seperempat perjalanan, masih panjang yang harus dilalui. Nanti saya tulis deh ceritanya, tapi sebelum sampai ke situ, orang tua perlu tahu dulu beberapa hal tentang proses, biaya, dan perawatan kawat gigi atau behel pada anak. Mau tau apa aja?
Perawatan ortodonti, seperti pemasangan kawat gigi atau behel, kini semakin populer di kalangan anak-anak dan remaja. Tidak hanya untuk memperbaiki penampilan gigi, perawatan ini juga membantu mengatasi masalah kesehatan mulut yang serius, seperti gigi berjejal, rahang tidak sejajar, atau gigitan yang tidak sempurna.
Pada case anak saya, struktur gigi maju ke depan dan masalah snoring jadi concern utama alasan butuh pakai behel. Jadi sebaiknya temukan dulu masalah yang ingin diatasi dengan pemasangan kawat gigi supaya konsultasinya menyeluruh sebelum mulai pemasangan.
Mengapa Anak Perlu Pasang Kawat Gigi atau Behel?
Pemasangan kawat gigi biasanya direkomendasikan oleh dokter gigi atau ortodontis untuk mengatasi beberapa kondisi seperti:
- Gigi berjejal atau terlalu rapat: Ketika gigi tumbuh tidak teratur dan terlalu rapat, hal ini dapat menyebabkan kesulitan membersihkan gigi secara maksimal, yang berisiko menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi.
- Rahang tidak sejajar: Ketidaksejajaran rahang bisa menyebabkan gangguan gigitan, seperti overbite (gigi atas terlalu menonjol) atau underbite (gigi bawah menonjol lebih jauh dari gigi atas).
- Masalah estetika: Selain alasan kesehatan, banyak anak ingin memperbaiki susunan giginya agar terlihat lebih rapi dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Setiap kasus berbeda, sehingga penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari ahli ortodonti.
Usia Ideal untuk Pasang Kawat Gigi
Usia ideal untuk pemasangan kawat gigi tergantung pada perkembangan gigi dan rahang anak. Namun, sebagian besar anak mulai menjalani perawatan ortodonti antara usia 9 hingga 14 tahun, ketika gigi permanen sudah tumbuh sepenuhnya.
Pada usia ini, rahang anak masih cukup fleksibel sehingga lebih mudah untuk mengoreksi posisi gigi. Meskipun begitu, tidak ada batasan usia tertentu, dan beberapa anak yang lebih muda atau lebih tua juga dapat menjalani perawatan jika diperlukan.
Tahapan Proses Sebelum Memasang Kawat Gigi
Pemasangan kawat gigi bukanlah proses yang instan. Ada beberapa tahapan yang perlu dilalui:
a. Konsultasi Awal
Pada tahap ini, dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi anak secara menyeluruh. Pemeriksaan meliputi foto rontgen gigi, cetakan gigi, dan analisis posisi rahang. Hasil pemeriksaan ini akan membantu dokter menentukan jenis perawatan yang paling sesuai.
b. Perencanaan Perawatan
Setelah evaluasi, dokter akan memberikan rencana perawatan lengkap, termasuk jenis kawat gigi yang digunakan, durasi perawatan, dan perkiraan biaya. Orang tua harus memastikan semua informasi ini dipahami dengan baik sebelum memulai perawatan.
c. Pemasangan Kawat Gigi
Proses pemasangan kawat gigi biasanya memakan waktu 1-2 jam. Anak mungkin akan merasa tidak nyaman pada awalnya, tetapi hal ini wajar karena gigi dan rahang mulai beradaptasi dengan tekanan dari kawat.
Jenis Kawat Gigi yang Tersedia
Ada beberapa jenis kawat gigi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi anak:
- Kawat gigi logam: Pilihan paling umum dan terjangkau. Terbuat dari logam tahan karat dan sering dihiasi karet warna-warni yang bisa disesuaikan dengan selera anak.
- Kawat gigi keramik: Lebih estetik karena warnanya menyerupai gigi, tetapi cenderung lebih mahal.
- Kawat gigi transparan atau invisalign: Alternatif modern yang hampir tidak terlihat. Namun, biasanya hanya cocok untuk kasus yang tidak terlalu rumit dan biayanya lebih tinggi.
Biaya Pemasangan Kawat Gigi pada Anak
Biaya pemasangan kawat gigi bervariasi tergantung pada jenis kawat, tingkat kesulitan kasus, dan lokasi klinik.
Secara umum, biaya pemasangan kawat gigi di Indonesia berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 30 juta. Tergantung dengan fasilitas, jenis behel, dokter yang menangani (ortodontis alias spesialis atau dokter gigi umum). Biasanya penanganan dengan dokter gigi spesialis ortodonti tentu lebih mahal, makin senior pun biasanya tarifnya makin tinggi. Tapi untuk kasus-kasus umum, pasang behel ditangani oleh dokter gigi umum juga bisa.
Alokasikan juga biaya pasca pasang kawat gigi, ada biaya kontrol rutin (bisa 1-2 bulan sekali), perawatan darurat, atau penggantian kawat dan karet.
Pastikan alokasinya ada dan masuk dalam perencanaan tujuan keuangan. Karena tentu saja kalau sudah dipasang disertai komitmen untuk kontrol behel tidak bisa ditunda-tunda.
Tantangan Saat Pasang Kawat Gigi
Setelah memasang kawat gigi, anak mungkin mengalami beberapa tantangan, seperti:
- Rasa tidak nyaman: Gigi dan rahang anak perlu waktu untuk beradaptasi dengan tekanan dari kawat gigi. Rasa nyeri biasanya berlangsung beberapa hari setelah pemasangan atau penyesuaian rutin.
- Sulit makan: Anak perlu menghindari makanan keras, lengket, atau terlalu manis yang dapat merusak kawat gigi. Sebaiknya pilih makanan yang lembut seperti bubur, sup, atau smoothie.