[Review K-Movie] The Moon (2023)
Do Kyungsoo is back!!
Mana nih suaranyaaa Aeri yang menunggu si cimol main film lagii? Pasti udah kangen lihat aktingnya setelah terakhir main Swing Kids tahun 2018 kaan?
Sebagai project comeback pertama D.O pasca wamil 2021, The Moon jadi film yang paling ditunggu-tunggu penggemar di seluruh dunia. Termasuk sayaaa, bela-belain nitip bayi ke suami dan nonton sendirian di CGV :D
Yang bikin tambah kangen juga karena prekuel Along with The Gods dimana harusnya giliran D.O yang ‘diadili di akhirat’ malah nggak ada hilalnya sama sekali. Eh, sutradaranya garap The Moon duluan. Hadeuuuh.
The Moon (2023)
Genre: Adventure, Drama, Sci-fi, Mystery & thriller
Director: Kim Yong-hwa
Producer: Ho-jin Seo
Writer: Kim Yong-hwa
Release Date (Theaters): Limited
Runtime:
Okay, by the way, untuk The Moon saya kasih rating 8.5/10 deh ya. Huhu, i wish i could give 10/10 tapi ini tuh belum yang bagus baguuus bangeettt gitu. Tapi ya baguuuss, eeeh gimana siiih…
Jadi terus kenapa ratingnya 8.5 aja dong? Gini-gini, tak jelasin di bawah ini yaahh…
Sinopsis The Moon (2023)
Lee Yi Kyung, Kim Rae Won, D.O |
Desember 2029, 5 tahun setelah kegagalan misi luar angkasa pertama, Korea Aeronautics and Space Center (KASC) kembali mengirimkan pesawat eksplorasi ke bulan dengan 3 awak terlatihnya, Lee Sang-won (Kim Rae-won), Cho Yoon-jong (Lee Yi-kyung), dan Hwang Sun-woo (D.O).
Misinya klasik, membawa sampel uji coba apakah Bulan bisa jadi alternatif tempat tinggal bagi umat manusia.
Pesawat hampir berhasil sampai di Bulan ketika suatu insiden yang disebabkan angin matahari mengakibatkan Hwang Sun-woo terdampar sendirian di luar angkasa dengan jarak lebih dari 384.000 km dari Bumi.
Nyalinya bergetar, kesedihan dan ketakutan bercampur dibalut kesepian antah berantah yang mencekam. Kontak dengan stasiun kontrol pun terputus. Sun-woo benar-benar sendirian.
Seol Kyung Gu jadi direktur program luar angkasa |
Di tengah-tengah kepanikan suasana di stasiun kontrol, Direktur Program Jeong Min-gyu (Park Byung-eun) meminta bantuan Kim Jae-guk (Seol Kyung-gu) untuk mengatasi keadaan genting ini. Permintaan Jae-guk untuk datang bukan tanpa alasan. Dia merupakan Direktur Program misi sebelumnya dan diharapkan bisa membantu mengembalikan Sun-woo ke Bumi dengan selamat.
Surprisingly, Sun-woo menolak untuk dituntun pulang. Terlebih begitu tahu bahwa yang men-directnya adalah Kim Jae-guk, atasan ayahnya terdahulu. Sun-woo nggak percaya sama Jae-guk.
Amarah dan penyesalannya memuncak. Sun-woo memutus komunikasi dengan Bumi. Ia bertekad tetap mendaratkan pesawatnya di Bulan, menuntaskan misi demi orang-orang yang berjuang karenanya, dan juga untuk Korea.
Di Bumi, Jae-guk dan kru space control frustrasi. Para pejabat pun ricuh memikirkan bagaimana menyelamatkan muka di depan publik bahwa kali ini misi luar angkasanya gagal lagi.
Jae-guk tidak mau menyerah. Kendati berselisih dengan orang kontrol, ia tetap memikirkan strategi menyelamatkan Sun-woo. Demi menebus rasa bersalah pada rekan kerjanya dulu, ia ambil risiko meminta bantuan diam-diam orang dalam NASA meski sebelumnya AS sudah menolak secara formal untuk memberi bantuan.
Misi Jae-guk hanya ingin memulangkan Seon-woo dengan selamat ke Bumi. Sementara Seon-woo tidak ingin kepergiannya ke Bulan hanya sia-sia.
Setengah sadar karena digempur luka dan benturan di mana-mana |
Bagaimana Seon-woo survive menghadapi rentetan badai meteor di Bulan dengan kondisi terluka dan sendirian? Apakah dia berhasil pulang dengan utuh atau justru ada tertinggal di Bulan?
Tenaang, tenaang, keluar dari studio dijamin nggak akan merasa bertanya-tanya. Kim Young Hwa mengemas cerita The Moon dengan tuntas dan ringkas dalam durasi 2 jam 10 menit.
Review The Moon, ala moi...
Pertama, mau applause duluuu..
PD-nim berani bikin film science fiction tema luar angkasa dengan efek visual yang luaarrr biasa niattt.
Dua karya sejenis dari sutradara yang berbeda–The Space Sweepers (2021) dan The Silent Sea (2021)-- juga sempat menuai pujian untuk keberanian menampilkan genre yang tidak populer di kalangan penikmat sinema Korea.
Dalam penyajiannya sebagai sebuah sci-fi, The Moon bagi saya sudah apik banget risetnya. Percaya lah kalau Korea yang garap, risetnya selalu dilakukan dengan serius.
Suasana space station control pun dibuat sedemikian rupa layaknya yang sering kita saksikan di film-film barat. Lay out ruangan dengan ratusan layar dan operatornya. Layar besar tempat berkomunikasi dengan para astronot, dan seorang dirigen program yang berdiri lebih tinggi daripada yang lain. Atmosfir yang depresif cepat silih berganti dengan sorak keberhasilan mewarnai detik demi detik ruangan replika Nero Space Center di dunia nyata.
The Moon sebagai film space-survival, unggul secara mutlak dari visualisasi dan casting yang bertabur bintang. Deretan aktor kelas A, CGI gila-gilaaan…bujetnya jor-joran bahkan mungkin maksimal banget untuk memberikan visualisasi sebaik dan seakurat mungkin.
Buat saya yang nggak peduli nonton di studio jenis apa (yang penting jadwal dan lokasi nonton cocok), adanya getaran di kursi bioskop saat si Seon-woo lari-lari dikejar meteor yang berhamburan cukup bikin saya terkejut.
Ini beneran emang ada efek geter-geter dari filmnya atau soundnya aja yang kelewat megah hingga menciptakan getaran di ruangan? Yang ngerti nonton pasti ngetawain statement ini deh, wkwkwk… Mbuh lah, apa namanya itu ya. Pokoknya keluar dari CGV badan ikut capek lah berasa ikutan dihujani meteor dari berbagai penjuru.
Pesan Indah dari Teknologi
Film ini, kembali menggambarkan upaya manusia untuk terus mengeksplorasi luar angkasa dan mencari kemungkinan alternatif tempat tinggal. Dari usaha pertama tahun 1961 hingga sekarang, nyatanya memindahkan manusia ke Mars tidak semudah memindahkan ibu kota ke IKN.
Kendati begitu, teknologi luar angkasa memang sudah sedemikian pesatnya sehingga kita bisa melihat-lihat luar angkasa dengan akurat. Namun, great results often come from great risk. Secanggih apa pun perkembangan teknologi luar angkasa, misi membawa manusia pergi jauh ke luar habitatnya hampir ibarat mengantarkan nyawa ke antah berantah.
Di film ini kita berkali-kali melihat pesawat luar angkasa yang didera kerusakan akibat hal-hal angkasawi di luar dugaan. Pada saat itu terjadi, baik astronot dan sepintar apa pun orang-orang di ruang kontrol sebetulnya helpless. Kerasa banget kalau manusia itu sangat kecil di antara hamparan ciptaan-Nya.
Selain itu, saya juga menangkap sindiran keras pada negara-negara yang saat ini terlibat dalam kontestasi teknologi luar angkasa. Korea harus mengemis bantuan NASA untuk menyelamatkan seorang astronotnya di Bulan dengan iming-iming akan berbagi pengetahuan yang didapat dari misi ini. Kalau saat itu Amerika keukeuh nggak mau bantu, apakah presiden Korea akan tetap bilang begitu?
8.5 aja Cukup Yaaa...
Satu-satunya hal yang sedikit mengganggu adalah dari sisi cerita yang sepertinya kurang mecin dikiittt lagi aja. Ahhh, satu-satunya tapi fatal yaaa?
Nggak kok, nggak. Bagus sih, tapi gimana ya? Mmm… Konflik yang dibangun kurang greget, klimaks yang seharusnya masih berlangsung selama beberapa menit lagi keburu udahan dihajar koflik yang lain. Belum selesai dihantam badai meteor, ada lagi cobaan yang menimpa Sun-woo gitu, bahkan penonton belum sempat menikmati tarikan napas lega lolos dari masalah yang pertama.
Jadi secara adrenalin, penonton (atau saya aja mungkin) merasa kurang diaduk-aduk. Flat. Kan seru ya kalau misal di menit ke sekian penonton udah ngerasa tenang… trus tau-tau 10 menit kemudian ada konfliknya lagi.
Atau ketika Sun-woo memutuskan untuk sendirian di Bulan, kasihlah jeda 5 menitan untuk menggambarkan kesendiriannya, menciptakan suasana kesepian dan merinding untuk penonton. Tapi ya ini enggak, nggak sampai 2 menit keburu ada yang ngontak lah, yang nolong lah…
Kayak pengen ngomong “Ay, man.. calm down. Bentar dulu, jangan langsung diabisin semua di sini twist-nya.” Karena setelah semua hal itu terjadi, adegan-adegan ke sananya menjadi amat klise.
Lalu sebagaimana ciri khas Korea yang selalu melibatkan sisi humanis dalam ceritanya, para astronot yang pergi ke Bulan juga memberikan bumbu dramatis dengan meninggalkan pesan-pesan menyentuh untuk keluarganya.
Bahkan Yoon Moon-young (Kim Hee Ae) yang sudah ganti nama kebarat-baratan pun nggak bisa mengabaikan panggilan bantuan dari tanah airnya.
Agak cringey sih waktu Moon-young yang sehari sebelumnya dianggap pengkhianat NASA, besoknya dosanya ‘diputihkan’ dan langsung naik jabatan. Asli terlalu mengada-ada dan dipaksakan. Kudu banget gitu ya semua senang, semua menang?
Sejauh ini, secara keseluruhan The Moon adalah yang terbaik dibandingkan Space Sweepers dan Silent Sea. Recommended banget buat ditonton.
THE MOON RECOMMENDED.
Ingat kata Sun-woo: NONTON |
Paham sih kalau genre luar angkasa gini bakal rawan membosankan terutama karena setting-nya yang gitu-gitu aja dan visual trick kalau gak pakai CGI canggih bakal kelihatan banget bohongannya. Jadi kalau tanpa plot cerita yang bener-bener berkesan, yaaah cuma unggul dari sisi efek visual aja, setidaknyaaaa….
Nggak apa-apa, Gravity buatan Hollywood yang menang Oscar aja filmnya cuma melayang-layang gitu doang kok (((gituu doaaangg))).
Btw, lagu tentang bulan tuh banyak kok. Nggak melulu harus Fly Me To The Moon aja yang dipakai. Tapi ya kayanya nggak mungkin juga pakai lagunya Doel Sumbang, Kalau Bulan Bisa Ngomong, yak.
Bener banget klo tema luar angkasa tuh harus sekreatif itu jalan ceritanya kalau enggak rawan ditinggal penonton di tengah film
Penasaran pengen nonton... suka sama film imajinasi gini, ringan dan enak dinikmati..
Kalau kata beberapa teman yang sudah nonton sih lumayan, tapi ya memang bukan yang bagus banget. Kebetulan aku memang belum nonton The Moon, mungkin akan segera aku tonton karena jadi penasaran juga.
Ahahahah pindah ke IKN aja juga belum tentu mudah, makanya kalau mau pindah luar angkasa gak kebayang berapa tahun itu persiapannya, kyknya 100 tahun aja kurang kali ya, kalau di dunia nyata.
Wah DO begitu comeback udah langsung tancap gas nih. Seneng dia milih perannya berbeda dari yang dia perankan sebelumnya :D
hehehe... bener banget mbak, Mau ke IKN aja butuh persiapan bertahun-tahun. Apalagi ke luar angkasa ya, yang jaraknya jauuuh banget dari bumi
Kan maeeen ya itu aku jadi kepo yg getar2 bangku atau apa 😄
Pas sendirian langsung ada yang nolongin ya, nggak sempat bikin ndredeg yg nonton gitu padahal iya jg sih itu kalau misalnya ada jeda aja, esmosi penonton bakal teraduk2 ya. aku belum nonton ini...makasih reviewnya mbaa
seruu juga ya filmnya the moon ini. tapi si pilotnya kekanakan sekali. berani mutusin dengan orang bumi. gak cuma mutusin cewek aja. hahaa klo molly sih gak berani. tarohannya nyawa soalnya
Jujur blm nonton, karena emnag bukan genre favorit aku nih. Walaupun pengen banget liat DO sih. Nunggu kelanjutannya Along with The Gods aja kali ye😁😁😁 tapi blm ada tanda-tanda bakal rilis juga sih
Film dengan latar belakang penerbangan ke luar angkasa itu selalu seru. Menyenangkan, tegang, dan bikin haru. Lumayan juga nih film The Moon. Bisa membayangkan juga gambaran di bulan seperti apa.
Beneran bikin saya penasaran . Secara jarang lho film dengan genre science fiction tema luar angkasa itu. Apalagi ini dengan efek visual yang bagus banget. Serasa kita dibawa jalan jalan ke bulan ya
Aduh ada DO. Jadi kepengen nonton deh. Kebetulan lagi gak punya banyak waktu luang untuk nonton tontonan yang panjang durasi atau banyak episodenya. Pas nih nonton film The Moon ini. Cus aaaah nyari. Kangen DO.
Aduh ada DO. Jadi kepengen nonton deh. Kebetulan lagi gak punya banyak waktu luang untuk nonton tontonan yang panjang durasi atau banyak episodenya. Pas nih nonton film The Moon ini. Cus aaaah nyari. Kangen DO.
Seriously, memang kudunya nonton di bioskop siih..
biar ada efek geter-geter dan berasa se-capek itu si mas Uco tuh.. Masa ga bobok sama sekali, berjuang teruuss.. Ya kali ya, kalo bobok juga dimasukin scene. Bakalan cape juga penontonnya. Wkkww~
Uda gitu, semua emosi mas Uco tumpe-tumpe di film ini.
Jadi berasa.. "Oh, jadi gini toh mainnya??" ((nyindir esem yang gada akhlak!))
Intinya mah, mas Uco tyda sendirian di bulan.
Kalo mo ngajakin geng esem, ada Jisung yang tergila-gila dengan luar angkasa dan ada aku yang tergila-gila ama Jisung. Hahhaa..
Ini komen apa siih, Rel?
Intinya, aku seneng banget liat aktingnya mas Uco di sini. Jadi lead diantara aktor senior.
CAKEP B-G-T.
lah iya kok aku bisa bisanya lupa wiken kemarin mau nonton film The Moon ini yang rating IMDb nya memuaskan
Huhuhu bagus banget filmnya. Aku nggak sempat nonton ini di bioskop
Semoga segera ada di aplikasi streaming ya teh
Drama korea yg berkisah tentang luar angkasa tu penuh dengan informasi.yang mengedukasi penontonnya.
Apa jangan2 di masa depan memang beneran ya bulan bakalan bisa ditinggali? Ide cerita kayak gini bisa digarap bagus banget yaa di film The Moon ini. Syutingnya pun ga main2 yaa.. bisa ngabisin budget berapa tuh.
Kayaknya seru nih The Moon, baru rilis juga ya. Saya soalnya sering telat tahu, nanti udah beberapa tahun ke depan, baru deh heboh. Wkwkwkw. Mesinnya telat panas~ Terakhir kali nonton film eh bukan ding, serial bertema luar angkasa gini ya The Silent Sea. Ya ampun lama amat~
Nonton film tema luar angkasa di bioskop efeknya berasa lagi di luar angkasa beneran ya mba.
Ngga kalah sama film Hollywood
Mudah-mudahan segera tayang di aplikasi streaming biar bisa nonton di rumah. Hihi
kalau jadi film 3D makin seru kali yaa bagian hujan meteor
lha ini sampai kursinya getar dan mbak Rella capek berasa ikutan di bulan. hihi...
tapi worth to watch nih meski kurang micin tadi itu.
Wah.. pecinta luar angkasa wajib nonton yaa ini.. pemainnya good looking semua juga nihhh
Jarang nonton drakor. Jadi nggak tau kalau ternyata film korea mengambil setting luar angkasa juga ya. Kirain yg ambil setting luar angkasa hanya film film barat
jadi ingat DO ini kemarin viral banget pas duet sama akmu di acara apa gitu. kalau saya jujur lebih tahu dia sebagai aktor ketimbang idol hihi tapi memang keren sih suaranya dan aktingnya kyungsoo dari awal debut sudah dapat penghargaan dan dilirik banyak sutradara