Liburan Sekolah Bikin Komik, Yuk!

Ada yang suka baca komik dan terpikir untuk bikin komik sendiri? 

Eh tapi susah nggak sih bikin komik?

Pertanyaan ini mungkin bisa berarti dua hal: susah menggambarnya atau bikin storyline-nya?

Dilansir dari kolom literasi Gramedia, komik disebut juga sebagai sastra gambar. Komik menjadi salah satu bentuk komunikasi visual yang berguna untuk menyampaikan informasi yang mudah dimengerti. Adanya kolaborasi antara gambar dan teks yang dirangkai sedemikian rupa membentuk alur cerita yang membuat komik banyak digemari.

Dulu, komik masih dianggap hanya hiburan belaka. Sehingga, seringkali ada razia komik di sekolah atau orang tua tidak mau membelikan komik untuk anak-anaknya. Padahal, komik sendiri terdiri dari banyak unsur skill yang terlibat di dalamnya; mulai yang menggambar, menulis cerita, sampai tata letak.

Sekarang ini, selain untuk menyampaikan sebuah cerita, komik banyak dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi, edukasi, dakwah, dan campaign.

Seperti komik dari @weimankowart ini. Isinya edukasi kampanye tentang penggunaan masker di saat pandemi.

So, di era sekarang ini, jangan ragu dan bingung ketika menemukan anak punya keterampilan menggambar, khususnya menggambar komik. Ada banyak kesempatan membuat karya-karya bagus yang bisa membawa kemaslahatan, baik penghasilan yang menjanjikan atau amal jariyah.

Lalu pertanyaan di awal tadi mungkin bisa terjawab habis baca langkah-langkah membuat komik di bawah ini.

Membuat apa pun perlu rencana, termasuk komik. Perlu konsep gambar, komunikasi visual, dan narasi cerita sebelum menuangkannya dalam media gambar.

Tentukan alur cerita, karakter utama, dan konflik.

Buatlah desain karakter yang menarik dan sesuai dengan cerita. Pikirkan tentang penampilan fisik, kepribadian, dan ekspresi wajah karakter-karakter tersebut.

Tentukan tata letak panel-panel komik. Panel adalah kotak-kotak tempat gambar dan balon teks berada. Susun panel dengan urutan cerita dan alur membaca. Kanan ke kiri ygy.

Gunakan garis-garis dasar untuk menggambarkan pose dan proporsi karakter dalam setiap panel. Pastikan posisi tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan sesuai dengan emosi dan situasi yang ingin disampaikan.

Tambahkan detail ke dalam gambar seperti pakaian, rambut, dan latar belakang. Perhatikan juga pencahayaan, bayangan, dan efek khusus untuk menggambarkan situasi dan konteks cerita.

Gunakan teks dan balon dialog untuk memberikan suara kepada karakter. Perhatikan penempatan teks yang mudah dibaca dan pastikan balon dialog mengalir dengan baik dari panel ke panel.

Jika ingin mewarnai komiknya, gunakan teknik pewarnaan yang sesuai dengan gaya dan suasana cerita. Pewarnaan dapat membantu menciptakan suasana dan memperkuat emosi yang ingin disampaikan.

Liburan kenaikan kelas ini saya ambilkan kegiatan buat Aa mengikuti kelas membuat komik di KREASA. Sebetulnya, Aa belum bisa bikin gambar yang bagus. Di kelas 2 ini, hasil gambar dia masih ala-ala anak TK dengan stickman-nya.

Tapi, di kelas membuat komik ini bisa gambar bagus atau tidak bukanlah poin utamanya. Kelas belajar komik KREASA ini kita diajari untuk membuat karya komik dari mulai ide cerita dan karakter hingga menjadi sebuah cerita bergambar yang utuh.

Diajarin sama Kak Rifqi yang masyaallah gambarnya bagus dan lucu, diajarin step step membuat komik dari mulai bikin panel (yang nggak perlu simetris juga semuanya), bikin karakter, dan memikirkan cerita yang singkat padat.

Pertemuannya online via Zoom, tapi banyak ilmu yang didapat dari tiap sesi 1 jam tersebut. Kakak mentornya ngajak ngobrol dulu tentang hal-hal yang akan jadi tema hari itu, lalu anak-anak dipandu untuk mengalirkan ide cerita dan menuangkannya dalam gambar.

Dalam 5 hari aja, Aa udah menghasilkan 5 cerita dengan karakter berbeda-beda; hewan, transportasi, tumbuhan, manusia, dan alat tulis. Meski dari segi gambar masih jauh dari ala komik, Aa mah anaknya pede aja sih. 

Yang penting ide dan konsep membuat komik udah dapet kalau komik tuh terdiri dari apa aja dan bagaimana merumuskan ceritanya.

Setiap akhir sesi, masing-masing anak akan mempresentasikan karyanya dan diberi masukan oleh kakak mentor. Misal panelnya bisa dibuat lebih besar, gambarnya terlalu padat, pewarnaanya ada yang keluar garis, dan lain-lain. 

Jadi, selama mengikuti kelas, anak merasa nyaman dan happy serasa kelas menggambar biasa. Tidak mengalami beban tapi paham langkah-langkah membuat komik yang benar itu seperti apa.

Kalau ada yang tertarik juga untuk mengikutkan anaknya kelas komik di KREASA ini, ayah bunda cukup mengeluarkan biaya Rp 225.000 untuk 5 sesi per bulan, dengan fasilitas sbb:

Jadwalnya setiap Senin&Kamis pukul 13.00 - 14.00.

Direkomendasikan mulai anak usia 6th ke atas.

KREASA merupakan Pusat Kreativitas Anak untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat, bakat, dan potensi melalui berbagai program dengan tepat dan terarah.

Selain komik, ada banyak juga pilihan kelas di KREASA untuk mengembangkan minat dan bakat anak-anak. Kelasnya kekinian banget... Cocok dengan tagline KREASA yaitu “Where Children’s Creativity Will Be Born”, dimana KREASA menjadi tempat dalam menumbuhkan fitrah kreatif dan inovatif anak-anak Indonesia sesuai perkembangan zaman.

Boleh cek-cek juga ke website atau Instagramnya @kreasa.id dan temukan wadah yang tepat buat mengembangkan skill anak-anak kita.  

Yuk, daripada bengong-bengong aja atau mama kesal karena liburan anak diisi dengan main gadget tok, ikutin kelasnya aja nih lumayan sebulan dapat skill baru, yuhuuu!