Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan dengan Aman
Pertengahan tahun adalah bulannya peralihan musim, ditandai cuaca saat ini panas terik di siang hari, terus enggak berapa lama hujan turun disertai petir. Belum lagi angin dingin yang bertiup kencang siang malam. Berasa banget kalau siang hari tuh badan terasa lebih lemas dan mudah ngantuk.
Biasanya juga di waktu-waktu ini banyak penyakit yang muncul. Kaya kemarin di kelas si kakak, banyak anak yang nggak masuk sekolah karena sakit. Entah itu sakit mata, batpil, atau sakit tenggorokan. Setelah mereka masuk pun, masih ada yang uhuk-uhuk atau tersisa panasnya. Padahal udah mau ujian kenaikan kelas nih, tapi adaa aja cobaan buat anak-anak tuh yaaa....
Kalau pas nunggu anak pulang tuh, mama-mamanya cerita, anaknya ngalamin sakit dan gatal tenggorokan sampai susah nelan. Kadang disertai pilek, kadang sama alergi yang batuk-batuk gitu... Padahal kalau lagi sakit harus banyak makan yaa, tapi gimana mau makan kalau tenggorokan sakit menelan.
Sakit tenggorokan nih lagian bisa berlangsung sampai berhari-hari, selama itu pula nggak enak makan nggak enak minum. Enggak nyaman banget :(
Penyebab Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan bisa disebabkan oleh dua hal; infeksi virus atau bakteri.
Pada umumnya, 85% sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, antara lain rhinovirus dan influenza1. Beberapa penyakit lain yang disebabkan virus juga bisa menimbulkan sakit tenggorokan seperti pilek, cacar air, dan Covid-19.
Kalau disebabkan oleh virus, ada gejala penyerta lain seperti; tenggorokan gatal, bersin-bersin, hidung tersumbat, sulit menelan, sakit kepala, pegal linu, batuk, suara serak.
Masa inkubasi virus adalah 2-5 hari setelah seseorang terpapar virus. Biasanya gejala dapat membaik dalam waktu beberapa hari, terutama setelah cukup beristirahat, dan perbanyak asupan cairan.
Sementara itu, sakit tenggorokan akibat bakteri sering dikenal dengan radang tenggorokan. Radang ini disebabkan bakteri streptokokus. Radang tenggorokan bisa menular lewat udara melalui droplet saat batuk atau bersin.
Gejala radang tenggorokan biasanya berlangsung lebih lama daripada sakit tenggorokan akibat virus. Selain gejala umum seperti gatal, kering, dan sakit, ada juga gejala yang membedakan radang tenggorokan dengan sakit tenggorokan biasa:
- Mual dan muntah, sehingga bisa menyebabkan kehilangan nafsu makan
- Sakit perut.
- Tidak batuk. Sakit tenggorokan karena bakteri jarang disertai batuk. Beberapa gejala pilek seperti batuk dan pilek menunjukkan sakit tenggorokan karena virus, jadi beda ya.
- Terdapat bintik-bintik merah kecil, yang disebut petechiae, di langit-langit mulut pada beberapa kasus. Kondisi ini sebenarnya adalah pembuluh darah kecil, kapiler, yang pecah akibat infeksi dan mengeluarkan sedikit darah.
Mengatasi Sakit Tenggorokan
1. Semprot dengan antiseptik
2. Kumur dan gargle
3. Mengisap permen pelega tenggorokan (lozenges)
Permen pelega tenggorokan tidak dibuat untuk sekadar menjadi pemanis mulut saja, tetapi dapat membantu merangsang produksi air liur yang menjaga tenggorokan tetap lembap. Kondisi ini membuat tenggorokan lebih tidak gatal.
Konsumsi permen pelega tenggorokan yang mengandung antiseptik dari menthol dan eucalypthus. Kedua bahan ini mampu membunuh kuman dan virus yang umumnya menyebabkan sakit tenggorokan. Tapi, perlu diingat juga bahwa konsumsi permen pelega tenggorokan ini harus dimoderasi sehingga terhindar dari dosis yang berlebihan.
Nah, semoga kita sehat-sehat selalu ya dan terhindar dari sakit tenggorokan. Jangan lupa konsultasi dengan dokter langganan dan browsing di betadine.co.id untuk memilih obat sakit tenggorokan yang sesuai.