[Review Film Korea] The Pirates (2014)

K-Movie The Pirates: Goblin Flag atau The Last Royal Treasure sudah tayang tanggal 2 Maret kemarin di Netflix. Kalau belum pada tahu, yang sekarang sedang tayang ini adalah sekuel dari film The Pirates yang rilis di bulan Agustus 2014.

Nah, sebelum nonton yang kedua, nggak ada salahnya untuk nonton The Pirates yang pertama dulu supaya lebih kerasa vibes bajak lautnya. Ceritanya nggak berhubungan sih, tapi karena film kesatu dan kedua dimainkan oleh aktor dan aktris yang berbeda, jadi lebih seru.

Kita lihat data film The Pirates dulu ya.

Movie: The Pirates

Revised romanization: Haejuk: Badaro Gan Sanjuk

Hangul: 해적: 바다로 간 산적

Director: Lee Suk-Hoon

Writer: Chun Sung-Il, Lee Suk-Hoon, Choi Lee-Young

Producer: Park A-Hyoung, Kim Dae-Seung, Lim Young-Ho, Chun Sung-Il

Cinematographer: Kim Young-Ho

Release Date: August 6, 2014

Runtime: 130 min.

Genre: Adventure, Comedy

Di mana kalau mau nonton film The Pirates? Yah, dicari-cari sendiri ajalah ya. Banyak jalan menuju Roma, hihi. 

Ceritanya berpusat pada masa peralihan dari dinasti Goryeo ke Joseon. 15 hari sebelum dinasti Joseon didirikan oleh Lee Seong Gye (kelak jadi Raja Taejo of Joseon 1335-1408), seekor paus raksasa mengacau di sekitar kapal utusan Joseon sampai kapalnya hancur berkeping-keping. Hal itu mengakibatkan segel kerajaan yang diberikan oleh Kaisar Ming dari Tiongkok ikut hilang tertelan paus tersebut.

Sang utusan, dengan gemetar kembali ke istana, memanipulasi cerita untuk menutup insiden ini agar tidak dihukum mati karena menghilangkan segel negara.

Tahu kan ya, kalau segel atau stempel kerajaan dianggap barang yang sakral di masa kerajaan saat itu.

Cerita akhirnya bergulir bahwa bajak laut Goryeolah yang telah merampas kapal sekaligus segel kerajaan di perjalanan dari Tiongkok ke Joseon.

Jang Sa Jeong (Kim Nam Gil) adalah mantan prajurit istana yang melarikan diri dan jadi pemimpin bandit gunung. Mendengar ada kapal berisi emas dan perak yang ditelan ikan paus, ia dan kelompoknya berniat untuk mendapatkan isi perut ikan tersebut.

Sementara itu, Yeo Wol (Son Ye Jin) adalah pemimpin bajak laut yang memberontak dari kapten kapalnya terdahulu. Ia dan kelompoknya juga tertantang untuk menangkap ikan paus tersebut dengan iming-iming emas dan perak.

Namun, laut memang tak semudah itu ditaklukan. Para bandit gunung yang tidak terbiasa dengan laut kebingungan dalam membuat strategi dan hanya meributkan seberapa besar ikan paus yang ada di lautan.

Singkat cerita sih, secara tidak sengaja jafi ada 3 bandit yang terlibat pertarungan di lautan: gerombolan bandit gunung-nya Sa Jeong, kelompok bajak laut-nya Yeo Wol, dan geng bajak laut yang dipimpin oleh So Ma. Baku hantam ini kemudian membuat dua kubu lebih dekat melawan So Ma yang di-backing oleh Prajurit Maritim kerajaan yang dipimpin oleh Mo Heung Gap.

Untuk setting film ini ya tentu saja banyaknya di lautan ya, sementara adegan di daratannya hanya sebatas istana dan pedesaan saja. Untuk kualitas film tahun 2014, sudah termasuk niat dan detail juga sih. Korea gitu, lho…

Sementara alurnya menurut saya memang agak lambat, dari durasi 130 menit, di menit ke-105 masih juga belum banyak aksi usaha penangkapan ikan paus.

Padahal kan kita pingin cepet-cepet lihat aksi super kocak dan serunya mengejar ikan paus di lautan yaaa. Tapi tenang aja, pas bagian aksinya beneran seru kok. Ini jadi battle satu lawan satu antara para pemimpin kelompok. 

Tapi ya sebentar banget durasinyaaa ... TT_TT

Aaaa, bahkan di tahun 2014 aja akting Kim Nam Gil udah bagus banget, deh. Dia bisa main tokoh konyol dan serius, dan kalau film bajak laut gini pasti biasanya banyak adegan kocaknya. Gesture dan cara senyumnya itu juga ciri khas Nam Gil banget.

Film ini juga didukung sama Lee Yi Kyung yang jadi Cham Bok, Park Hae Soo jadi Hwang Joong Geun, dan ada mendiang Sulli jadi bajak laut perempuan bawahan Yeo Wol. Meski para pemain muda ini porsi peran dan dialognya nggak banyak, tapi ya lumayan deh lihat Yi Kyung dan Hae Soo yang masih pada kurus.  

Pemain senior lain seperti Kyeong Yeong Lee yang memerankan So Ma, Kim Tae Woo yang memerankan Mo Heung Gap, dan Shin Jung Geun jadi Yong Kap, mereka udah kita kenal lah ya sekarang karena wira-wiri di berbagai drakor. Karir mereka di dunia sinema Korea memang sepanjang itu sampai hari ini.

Sementara itu, saya senang lihat Son Ye Jin di sini yang berani, meski karakternya masih kurang badass. Tapi cara dia berlari dan melompat tanpa ragu sudah oke banget persis bajak laut sungguhan. Mungkin masih kurang galak sebagai pemimpin bajak laut, tapi okelah, ketimbang jadi penerjun payung lintas negara yang rambutnya nggak diikat #eh #gakbolehjulid, hahaha.

Kelak kita akan tahu, ada hubungan apa antara ikan paus betina dengan Yeo Wol di masa lalu? Lalu seberapa sakralnya ikan paus di lautan hingga bisa mendatangkan angin tornado ketika hewan itu terluka. 

Film ini juga mengandung hikmah penting untuk pemimpin tentang mendahulukan kepentingan orang lain (rakyat) daripada diri sendiri. Lalu apakah segel kerajaan berhasil diambil dari perut ikan paus? 

Oh ya, jadi catatan juga, sebagaimana keras dan kasarnya kehidupan para perampok dan perompak ini, dialog di sini banyak mengandung umpatan-umpatan kasar seperti tai kucing, pasangan anjing, dkk. Dari mana kamu ngerti, Rel? Ya dari subtitle lahhh, wkwkwk. Kalau bahasa Koreanya sih mungkin saya enggak ngeh itu bahasa kasar atau normal.   

Secara keseluruhan, saya banyak dibuat ketawa selama menonton film ini. Sangat menghibur, tapi tidak terlalu manis karena nggak ada romance-nya (tapi apa yang mau diharepin, coba?) 

Yah, bagaimana ya, kalau film bajak laut begini saya selalu berpatokan pada Pirates of Carribean yang melegenda itu, jadi ekspektasi saya mungkin terlalu tinggi. 

Tapi film ini ya boleh banget ditonton buat melihat perkembangan akting oppa eonni sampai saat ini. 

Jadi nggak sabar buat mengulas The Pirates: Goblin Flag. Habis ini, ya!