Power of Kopi Kekinian, Mana Favoritmu?
Minum kopi di pagi atau sore hari lazim dilakukan oleh banyak orang, tapi kalau saya biasanya siang-siang sih. Sekarang ini kopi juga bukan cuma sebagai pencipta semangat dan penghilang ngantuk, tetapi sudah jadi bagian dari gaya hidup.
Dua kopi kekinian favorit saya adalah Fore Coffee dan Kopi Kenangan. Kedua start-up ini bisa dibilang sudah berhasil mencuri hati penggemar kopi di Indonesia. Dengan teknologi terkini, secangkir minuman sederhana yang dulunya identik sama bapack-bapack berubah jadi sangat berkelas dan berjiwa muda.
Nggak heran sih, founder kopi-kopi ini pada pinter bisnis dan paham meramu bahan dasar menjadi berbagai varian yang semua sayang kalau nggak dicoba.
Fore Coffee
Fore yang berasal dari kata forest atau hutan. Brand ini mulai menyediakan minuman super nikmat sejak tahun 2018. Fore Coffee merupakan start-up kopi retail yang menyediakan kopi dengan high quality. Penyedia kopi nikmat ini berkembang sangat pesat. Biji-biji kopi pilihan diolah dengan teknologi modern yang pas dengan selera pelanggan.
Varian favorit saya irish coffee, kalau suami suka yang aren latte. Kalau udah nongkrong di Fore emang bikin betah, gerainya tuh teraang, konsepnya gabungan dari futuristik dan ramah lingkungan. Dekorasinya ala taman gitu, dominan warna putih dan hijau. Cakep sih, nyaman.
Ciri khas gerai Fore Coffee adalah Roasted Latte yang nikmat dan pilihan kopi manual brew. Filter Indonesian Coffee (Java Ciwidey, Kerinci Kayu Aro), Filter Imported Coffee (Ethiopia Virgachefe), dan Cold Brew, pantas untuk dicoba. Barista menyajikannya dengan rasa yang pas.
Cup kopinya Fore tuh lucu, tebal, jadi bisa digunakan lagi jadi lebih ramah lingkungan. Meski harganya sedikit middle, namun menurut saya wort it dengan rasanya. Selain minuman tersedia juga aneka makanan yang harganya tidak terlalu mahal.
Gerai kopi ini berkembang sangat pesat, karena memang rasa dan nuansa tempatnya ok banget. Saat ini sudah memiliki sekitar 50 gerai. Jika dijumlahkan star up yang didanai oleh East ventures ini sudah menjual sekitar 1 juta cangkir. Oya, untuk store, ada 3 jenis, berkonsep pop up, outlet dan outdoor.
Kopi Kenangan
Ketika berkunjung ke outlet kopi ini, jangan lupa mencicipi menu favorit, yaitu Two Shot Ice Shaken. Jika menginginkan varian ramah lambung, pilih saja yang Arabica. Untuk memikat pengunjung agar mencoba sajiannya, manajemen memberi nama kopi yang menarik. Diantaranya Kopi Kenangan Mantan hingga Kopi Lupakan Dia.
Perkembangan Kopi Kenangan tidak kalah cepatnya. Sampai saat ini sudah mempunyai outlet sebanyak 80 buah yang tersebar di delapan kota. Setelah menerima pendanaan pertama pada bulan Oktober 2018 dari Alpha JWC Ventures sekitar Rp. 113,6 Miliar, Kopi Kenangan tumbuh dengan pesat.
Untuk pemasaran, selain mengandalkan outlet, juga secara daring lewat berbagai aplikasi pesan antar. Bahkan sejak mendapat suntikan dana, mulai mengembangkan aplikasi sendiri. Prospek bisnisnya yang cemerlang mengundang investor dari Sequoia India untuk menanamkan dananya sekitar Rp. 288 Miliar. Dengan melihat potensi dan peluang, manajemen menerapkan strategi market yang cukup berani dengan target membuka lebih dari 100 outlet sampai akhir 2019 dan seribu outlet di tahun 2021.
Bisa punya dua gerai yang kece dan booming gini gimana sih ya caranya. Para pebisnis ini pasti paham betul dengan cara-cara kekinian yang sangat memengaruhi massa. Salah satunya power user.
Power User
Apa itu power user? Saat startup mengembangkan sebuah produk dan merilisnya ke pasar, tujuan awalnya biasanya adalah untuk menarik sebanyak mungkin pengguna.
Dari pengguna tersebut, tidak semuanya akan bertahan atau bersedia membayar untuk mendapatkan fitur-fitur lanjutan. Di sinilah pemisahan antara user yang sekedar coba-coba dengan power user terjadi.
Power user sebenarnya bisa diartikan sebagai “user terbaik” yang dimiliki oleh start up. Mereka adalah pengguna yang paling antusias dan sering menggunakan produk yang Anda kembangkan.
Kopi Kenangan aku pernah coba nih, dan rasanya beda deh menurutku. Bisnis kopi kekinian memang sekarang paling diminati ya mbak, karena keuntungannya juga nggak maen-maen, apalagi kalau membubuhi menu-menu unik gitu.
Terus, keknya memang perlu belajar banyak nih buat startup pemula kayak milenial, supaya nggak boncos. hehe..