Dhafi Adam dan 109 Pillow: Bantal Empuk Kualitas Luar Negeri
Kalau ada kegiatan me-time yang paling saya sukai, itu sudah pasti adalah tidur. Baru beberapa tahun ke belakang setelah nggak punya bayi lagi alhamdulillah perlahan-lahan kenikmatan tidur bisa kesampaian tanpa distraksi ini itu.
Ngomong-ngomong soal tidur, saya punya kebiasaan pakai bantal dua susun sedari kecil. Karena punya asma, jadi posisi kepala tidak boleh sejajar dengan dada untuk meminimalisir potensi sesak napas. Maka saya selalu tidur seenggaknya dengan bantal dua susun supaya kepala tetap lebih tinggi. Suami dan anak-anak yang paling paham dimana mereka selalu melebihkan bantal untuk saya tidur.
Jadilah bantal empuk adalah perlengkapan utama untuk tidur selain selimut, dan saya cukup selektif dalam memilih bantal tidur. Jangan sampai baru sebulan kempes terus harus beli lagi. Beberapa bantal juga ada yang terlampau keras, malah bikin nggak nyaman tidur. Pernah denger 109 Pillow nggak? Nah itu, salah satu merek bantal favorit saat ini yang menemani hari-hari saya tidur.
109 Pillow, Bantal Lokal Rasa Amerika
Coba tebak, kenapa ada bendera Amerika di label 109 Pillow padahal ini bantal produksi lokal Sidoarjo punya? Ternyata memang ada cerita di balik alasan bantal 109 Pillow mencantumkan bendera Amerika di labelnya. Sederhana saja, sang owner ingin menegaskan bahwa bantalnya sama berkualitas dengan produk internasional.
Apakah klaim itu terbukti?
Begitu ada paket datang dari Shopee 109 Pillow, saya langsung terkesan dengan petunjuk di belakang kemasan yang sangat jelas: bagaimana cara supaya bantal empuk mengembang sempurna.
Ternyata, ada cara supaya bantal yang baru dibeli mengembang dengan maksimal, yaitu:
- Buka ritsleting agar udara keluar maksimum
- Tepuk-tepuk bantal agar isian merata
- Jemur 10 menit di bawah sinar matahari supaya dakron mengembang
Jujurly, saya baru tahu tips bantal empuk ini dan akan dilakukan di lain waktu. Benar saja sih, bantal yang dikirim dalam kemasan gulungan itu kini jadi mengembang, empuk, lembut dan nyaman dipakai tidur.
Penasaran nggak sih gimana ceritanya produk lokal seperti 109 Pillow bisa bersaing kualitasnya dengan produk luar negeri? Dari tadi saya bilang sang owner, tapi belum kenalan…ayuk deh lanjut simak ceritanya owner 109 pillow di bawah ini.
Dhafi Adam: Baik Aja Nggak Cukup!
Sekitar tahun 2016-2017, Dhafi Adam yang masih tinggal di Bali melakukan pekerjaan sampingan sebagai seorang driver ojek setelah pulang kantor. Dua tahun lamanya dia menekuni pekerjaan itu untuk memenuhi kebutuhannya sebagai perantau bersama istrinya.
Hal yang menarik dari kisah Dhafi adalah, dia meyakini bahwa jadi orang baik aja nggak cukup, tapi juga harus bermanfaat.
“Kalau kamu pingin jadi orang baik, diam saja, sudah jadi orang baik. Nggak nyakitin orang, ngomong yang baik ke teman, itu sudah baik. Tapi kalau mau jadi orang bermanfaat, kamu harus berjuang”
Begitu kata Dhafi Adam dalam YouTube Pecah Telur yang teman-teman juga bisa saksikan lewat video ini.
Kalimat ini pun bukan jargon belaka tetapi berupa aksi. Suatu kali Dhafi menemukan orang yang kehabisan bensin, lalu dia membantunya sampai ketemu pom bensin dan orang tersebut sangat berterima kasih kepada dia. Menjadi bermanfaat ternyata bikin nagih, habis itu dia keliling-keliling Bali cari orang yang bisa dibantu.
Awal Mula jadi Pengusaha
Dhafi Adam. Owner Home Living 109 Pillow |
Lucu juga sih sebenarnya kalau mendengar cerita Dhafi mengawali usaha home living-nya. Pembelajaran tentang usaha mungkin dia mulai dengan jual barang-barang bekas kos pasca pengalaman tv second yang dia beli untuk kosan meledak.
Tv meledak ini kemudian jadi titik balik dirinya untuk kembali memulai hidup dari nol dan lepas dari jeratan riba dari pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.
Dhafi dan istrinya kemudian pulang ke Sidoarjo dan memulai usaha bikin gendongan bayi dengan mempekerjakan tetangga yang bisa menjahit, kemudian usaha helm yang sukses memproduksi ribuan pcs per hari.
Digerebek Polisi dan Mendirikan Usaha Baru
Namanya usaha, nggak selalu mulus. Karena produknya belum SNI, tempat produksinya digerebek polisi hingga dia harus menutup usaha helmnya. Dari sinilah, Dhafi Adam kembali menekuni usaha yang berhubungan dengan kain, yaitu mendirikan usaha bantal dengan merek 109 Pillow.
Meski pada awalnya sempat bermasalah dengan HAKI karena pencantuman bendera demografis dan nama ‘pillow’ yang terlalu generik, Dhafi Adam akhirnya menambahkan nomor rumahnya di depan kata ‘pillow’, jadilah Home Living 109 Pillow.
Setahun jalan, 109 Pillow menunjukkan pertumbuhan bisnisnya dengan cepat di luar ekspektasi awalnya. Dhafi Adam bilang, pada bulan ke delapan produksi, mereka sudah bisa membuat jutaan produk home living, seperti set bantal guling, karpet bulu rasfur, bantal sofa polos, bantal sofa motif, bantal bulu rasfur, sarung bantal sofa motif, sampai sprei polos.
Pelajaran Hidup dari Dhafi Adam
Menyimak cerita di atas, saya jadi kepikiran soal kebermanfaatan untuk orang lain. Dhafi melakukan itu pada tetangga yang bisa jahit dalam membuat usaha gendongan, kini Dhafi juga menjadi wasilah manfaat pada timnya di Home Living 109.
Usaha dan kerja keras tentu selalu mewarnai perjalanan seorang pengusaha. Tapi satu hal, Dhafi tidak melupakan intervensi langit, yakni doa yang selalu dipanjatkan untuk menjadi manusia yang bermanfaat selama hidupnya.
109 Pillow
Website : https://109pillow.com/
Instagram : https://www.instagram.com/109pillow_official/
Shopee : https://shopee.co.id/109pillowofficial
Baru tahu nih ada bantal premium 109 Pillow. Pasti nyaman banget dan bikin tidur jadi lelap. Btw banyak pelajaran yang bisa kita petik ya dari perjalanan hidup foundernya. Yah jadi diingatkan juga kalau kesuksesan itu biasa baru didapatkan setelah melalui kegagalan demi kegagalan. Yang penting nggak putus asa aja sih menjemput rezeki yang udah Tuhan tetapkan buat kita