Dunia saat ini tengah didominasi oleh pemimpin milenial, yaitu generasi yang lahir dalam kurun waktu 1980-1997. Yes, milenial adalah kita. Nggak bisa dipungkiri, ini memang era-nya milenial yang berada di posisi pucuk pengambilan keputusan dan melakukan tindakan strategis yang inovatif.
Bukan milenial namanya kalau nggak punya nyali sebesar gunung, bukan milenial namanya kalau teknologi tidak menyertai hampir sebagian besar kehidupannya. Karena tumbuh dari era nondigital ke digital, membuat milenial saat ini adalah makhluk paling adaptif ketika dunia mengalami perubahan.
David Buisson dan Rowan Grant dalam presentasinya, Millenial Leader: The New Mindset, menunjukkan gaya kepempimpinan milenial dibandingkan dengan pemimpin boomers dengan milenial seperti di bawah ini:
Pemimpin Milenial dan Karakternya
Seorang pemimpin milenial, baik itu CEO perusahaan, pemimpin organisasi, atau ketua perkumpulan masa kini, tentu akan punya karakter kepemimpinan yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Tidak hanya unggul dari segi kuantitas, tapi juga mindset yang tindakan yang berubah karena adanya kemajuan teknologi.
1. Memiliki digital mindset
Pemimpin milenial perlu menyadari akan pentingnya peranan teknologi dalam pekerjaan. Adanya kemudahan dan penguasaan teknologi bagi kaum milenial memungkinkan pekerjaan apa pun lebih efektif dan efisien dengan dukungan teknologi.
Kalau timnya juga sesama milenial, akan ada perubahan pola juga misalnya untuk waktu dan tempat bekerja bisa jadi lebih fleksibel ketimbang pola konvensional. Didukung oleh kefasihan dalam menjalankan teleconference, meeting online, dll, milenial berpikir tidak perlu untuk berkumpul di satu tempat jika pekerjaan bisa dilakukan di tempat masing-masing dengan result yang sama.
Pandemi Covid-19 memungkinkan hal-hal yang sebelumnya pesimis untuk digitalisasi menjadi benar-benar 'dipaksakan' terwujud. Kalau pemimpin masih berpandangan bahwa bekerja itu harus di kantor dengan waktu tertentu, wah wah, lama-lama dianggap kolot juga nih.
Nggak heran sih ya, sekarang udah menjamur banget coworking space atau kafe-kafe yang menyediakan fasilitas buat bekerja dan meeting dari mana saja.
2. Observer dan Active Listener Leader
Seorang pemimpin milenial tidak lagi berlaku otoriter dan banyak memberi tahu. Mereka lebih banyak mendengar dan mengamati lingkungan, perilaku karyawan, dan pola berbisnis. Mereka lebih terbuka terhadap ide, perkembangan zaman, dan hal-hal yang baru.
Orang-orang milenial tidak puas hanya dicekoki, mereka berani menuangkan ide dan bertindak dengan cepat.
3. Konsisten dan Berani Berbeda
Keunggulan milenial dibandingkan generasi sebelumnya adalah karakter yang konsisten, pantang menyerah, dan berani berbeda. Seperti kita tahu bahwa orang milenial mengalami masa perubahan dunia dari konvensional menjadi seperti sekarang ini. Maka, mereka yang menyaksikan perubahan tersebut cenderung lebih tangkas dalam memitigasi sebuah keputusan.
Pemimpin milenial berani berbuat beda dan melakukan penerobosan baru. Inilah yang menjadikan mereka disukai dan lebih segar ketimbang pemimpin bergaya boomers.
3 Sosok Pemimpin Milenial Dunia
Setelah melihat karakter pemimpin milenial di atas, kebayang nggak sama sosok-sosok pemimpin milenial yang saat ini sedang berjaya? Yuk kenalan yuk sama tiga pemimpin milenial dunia!
1. Mark Zuckerberg
|
Mark Zuckerberg dan Facebook |
Pendiri Facebook kelahiran 1984 yang kini telah mengakuisisi sejumlah entitas digital seperti Instagram dan Whatsapp meraih kesuksesan di usianya yang sangat muda (20 tahun!). Meski harus melepas kuliahnya di Harvard di tahun keduanya, tapi dia fokus mengerjakan project yang justru dampaknya lebih besar mengubah dunia.
Ini adalah contoh mindset digital dan karakter pemberani dari seorang generasi milenial. Mark membayangkan suatu media sosial yang bisa mempertemukan orang-orang sedunia. Dia berani mengambil langkah berbeda di mana teman-teman seangkatannya masih duduk menimba ilmu di bangku kuliah.
Di sektor pendidikan, ada Salman Khan yang memiliki project yang melibatkan orang-orang di seluruh dunia. Cerita Salman dengan Khan Academy bisa dibaca di
ulasan buku One World Schoolhouse.
2. Nadiem Makariem
|
Nadiem Makarim dan GoJek
|
Indonesia boleh bangga, karena memiliki anak muda yang berhasil mendirikan start up hingga menjadi sebuah bisnis unicorn. Masih di angkatan kelahiran 1984, Nadiem dan GoJek adalah gambaran calon mantu idaman mamah-mamah se-Indonesia, haha. Bahkan setelah membuktikan langkah inovasinya bersama GoJek, dia dipercaya untuk memegang amanah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Di kala pemuda seusianya di Indonesia masih asik kongkow dan main hape, dia sudah jadi menteri negara dari kalangan milenial, masbro!
3. Kim Jong Un (DPRK)
|
Kim Jong Un dan Korea Utara
|
Lagi-lagi line 1984 nih, jangan lupakan Kim Jong Un yang memimpin Korea Utara di usianya yang masih 36 tahun. Eh tapi dia ini, pemimpin milenial rasa boomers ya, hahaha.
Meski terlahir sebagai 'anak sultan' yang hampir sudah pasti mewarisi jabatan ayahnya, Kim Jong Un tidak hanya ongkang-ongkang kaki seperti putra mahkota negara sebelah. Ini yang membedakan dia dengan pemuda bangsawan lain.
Dia bekerja keras dan membuat sejumlah keputusan penting. Di bawah kepemimpinannya, program misil dan nuklir Korea Utara mengalami kemajuan pesat dan ter-notice dunia. Di luar kontroversinya, Kim Jong Un tetap contoh anak muda yang bisa memimpin, sih. Tinggal tempatkan aja role-nya, itu contoh pemimpin tipe A, yang ini contoh pemimpin tipe B, hehe.
Naahh, kita yang lahiran 198.... mana suaranyaa?? Hihihi.
Terlepas dari urusan privilege dan lain-lain, dari mereka bertiga, kita bisa belajar fokus dan kerja keras untuk mencapai sesuatu yang kita targetkan. Seandainya bisa ketemu aja salah satu dari mereka, saya mau bawa anak-anak untuk mendengarkan dan mencatat kebiasaan sehari-hari dan
tips menjadi pemimpin dari mereka.
Lhooo, Kim Jong Un masih 36 thn ya ternyata?
Kok mukanya tampak borossss ya Bund
Apa karena dia sering merengut yak?
Tapi memang tiga sosok pemimpin ini luar biasaaaa banget sikk
Lha...iya,
Aku mau meng-herman. Ternyata ada temennya, kak Nurul.
Ya mungkin ini wujud sebagai sumbangsih pemikirannya yang luar biasa untuk Korut.
ahahaha... muke tue yeeee...
gitu dah kalau ngga nonton drakor, kurang hiburan, wkwkk
Out of the box mereka bertiga ini ya, Mbak. Tentu saja. Umurnya masih muda tapi pikiran mereka lebih maju kedepan dibanding umuran sebayanya. Keren!
Mark udah bisa ditebak. Mas Menteri juga emang out of the box. Tapi pas Kim itu, kok saya ga rela ya? Hahaha ...
Kayanya dia jomplang banget. Hihi ...
Jadi inget selentingan komentar "gak papa nggak selesai sekolah/kuliah, Mark Zuckerberg aja nggak lulus kuliah". Hellooow dia kuliah di Harvard, Anda di mana ya mau berani2 mendepak diri dari kampus? 😅
nah bener!
alasan aja males kuliah itu mah
sejujurnya aku kaget kenapa kim JU itu berada di chart di atas mbak rella wkwk. ya pemimpin milenial dunia pasti awalnya memimpin diri sendiri dgn benar ya, baru mengambil peran untuk ke sesama
sebagai kelahiran 84 sungguh aku merasa kecil dibandingkan mereka ini. eh tapi aku baru tahu kim jong un ini kelahiran 84. kukira umurnya sudah 50 coba. hahaha
bwahahaha, bapaknya kali itu Kim Jong Il :))
Zuckerberg nih paling fenomenal. Dibenci sekaligus dipuja karena produk Facebooknya. Omong-omong dia baru ubah nama Facebook jadi Metaverse. Jadi kepo kayak gimana bentuknya nanti ya.
keren ya, masih mudah sudah punya banyak karya dan bisa berpengaruh pada banyak orang
yang terakhir aku shock, ada Oppa ternyata
meski dari korut ��
Ternyata masih muda semua, di bawah umur saya sedikit tapi prestasinya luar biasaaaa
wkwkwwk... saya tidak menyangka yang urutan ketiga adlh kim jong un
"Keunggulan milenial dibandingkan generasi sebelumnya adalah karakter yang konsisten, pantang menyerah, dan berani berbeda." Ini yang paling saya suka dengan pemimpi muda. Tapi sayangnya, di negeri ini masih banyak orang tua yang enggan kturun panggung. Padahal mau mati besok. He he ... selamat siang ananda Rella.
Nama terakhir kok bikin deg-degan hehe. Ternyata kelahiran 1984 semua yaa mereka, hebat euy. Saya terpaut setahun doang, kok gini-gini aja perasaan :D :D