Perbedaan Sumpit Korea, Jepang, dan China
Pecinta masakan mie, mari merapaattt!!
Kendati nggak asing dengan alat makan yang namanya sumpit. Tapi frekuensi pemakaian sumpit saat makan, rata-rata hanya pada saat makan mie atau di resto masakan Asia yang menyediakan alat makan tersebut. Itu pun seringnya berakhir pakai sendok aja biar cepet, yakan, hahaah.
Nah, pencinta makanan Korea, Jepang, dan China tentu tidak asing dengan sumpit yah. Alat makan ini memiliki 2 batang yang sama panjang, dan merupakan alat makan yang cukup populer selain sendok dan garpu (selain ini apa lagi, coba?)
Baca Juga: Bumbu Dapur Wajib Punya untuk Masakan Korea
Sejarah Sumpit
Perbedaan sumpit di beberapa negara |
Masyarakat China diyakini menjadi orang pertama yang menemukan sumpit lebih dari 5000 tahun yang lalu.
Sumpit dianggap sebagai perpanjangan jari, yang tidak bisa memegang hidangan yang sangat dingin atau panas. Selain China, sumpit merupakan alat makan yang juga digunakan oleh masyarakat Korea dan Jepang.
Kalau diperhatikan, ada beberapa perbedaan antara sumpit Korea, Jepang, dan China, meskipun bagi kita orang Indonesia, semua tampak sama saja T__T *sama susahnya maksudnya. Adakalanya makanan yang mau diambil terasa licin dan meleset, akhirnya ditusuk pakai salah satu batang sumpit, ada yang begini juga kaya saya, nggak?
Perbedaan sumpit Korea, Jepang, dan China ini ternyata bukan cuma di bentuk aja, tapi ada sejarah juga di balik perbedaan tersebut.
Kalau diperhatikan, ada beberapa perbedaan antara sumpit Korea, Jepang, dan China, meskipun bagi kita orang Indonesia, semua tampak sama saja T__T *sama susahnya maksudnya. Adakalanya makanan yang mau diambil terasa licin dan meleset, akhirnya ditusuk pakai salah satu batang sumpit, ada yang begini juga kaya saya, nggak?
Perbedaan sumpit Korea, Jepang, dan China ini ternyata bukan cuma di bentuk aja, tapi ada sejarah juga di balik perbedaan tersebut.
Sumpit China
Sumpit khas China (kuaizi) terbuat dari bahan kayu atau bambu tanpa ukiran dan memiliki bentuk persegi panjang. Bentuknya cenderung lebar dengan ujung yang tumpul. Bahan melamin belakangan makin populer karena mudah dibersihkan dan dipakai lagi. Di China, sumpit juga terbuat dari tulang, bahkan zamrud. Ukuran sumpit China lebih panjang dan juga lebih tebal jika dibandingkan dengan model sumpit Jepang maupun sumpit Korea.
Sumpit dengan bahan tertentu digunakan untuk makanan jenis tertentu pula. Sumpit bambu digunakan untuk makanan panas berkuah. Sumpit ini dibuat agar bisa mengambil makanan yang berbentuk bulan dan kecil, seperti nasi dan kacang-kacangan. Orang China biasanya meletakkan sumpit di sisi sebelah kanan, dengan posisi vertikal dari sisi pengguna.
Bentuk dan ukuran yang panjang ini karena dulu orang China makan bersama di meja makan yang ukurannya besar dan lebar. Sumpit yang panjang dibuat agar bisa digunakan untuk meraih makanan jauh dari jangkauan. Seiring dengan perkembangan zaman, sumpit pun menjadi pendek.
Sumpit Jepang
Sumpit Jepang (hashi atau otemoto) ukurannya paling pendek jika dibandingkan sumpit China dan Korea. Berbeda dengan China, di Jepang setiap makanan sudah disediakan untuk masing-masing orang. Oleh karenanya, mereka tidak membutuhkan sumpit yang panjang. Orang Jepang makan dengan cara mendekatkan mangkuk ke mulut mereka.
Dalam peletakannya, sumpit Jepang diletakkan secara horisontol dari sisi pengguna. Hal ini karena dalam kuliner Jepang, makanan disajikan dalam kotak bento atau juga umumnya sudah tertata dalam piring-piring kecil secara individu.
Bentuk ujung sumpitnya cenderung meruncing dan berbentuk bulat. Hal ini bertujuan agar lebih mudah dipegang dengan kuat dan mudah mengontrol sumpit. Orang Jepang gemar makan ikan, sehingga ujung lancip ini memudahkan orang ketika mengambil tulang ikan. Sumpit Jepang biasanya terbuat dari bambu atau kayu, bahkan logam dan jamrud.
Bagi masyarakat Jepang, beras sangat langka dan hal ini membuatnya berharga. Untuk menggunakan lebih sedikit nasi, mereka mencampur biji-bijian lain saat memasak nasi. Campuran ini membuat nasi menjadi tidak lengket, lebih licin, dan lebih sulit diambil dengan sumpit. Itulah sebabnya, saat makan mereka mendekatkan mangkuk ke wajah mereka dan menggunakan sumpit untuk memasukkan nasi ke mulut mereka. Sumpit Jepang yang paling lancip di bagian ujungnya lebih presisi saat mengambil butir beras yang jatuh atau terlepas.
Sumpit Korea
Orang Korea sepertinya wajib berterima kasih pada orang China yang membawa sumpit ke sana. Ada satu ciri khas sumpit Korea (jeotgarak), yaitu bahannya yang terbuat dari logam. Bagi mereka yang tak terbiasa menggunakan sumpit khas Korea, ini bisa menjadi tantangan tersendiri, karena bahan logam yang cenderung licin.
Pada masa kerajaan, sumpit yang terbuat dari emas, perak, dan kuningan dipakai oleh kalangan bangsawan. Keluarga kerajaan menggunakan sumpit dari perak yang berguna untuk mendeteksi ada racun arsenik atau tidak di makanan mereka. Sumpit dari perak akan berubah warna jika tersentuk arsenik. Selain itu, penggunaan sumpit dari bahan logam juga dipandang lebih bersih dan higienis.
Saat ini, sumpit di Korea lebih banyak terbuat dari bahan stainless steel. Bentuknya lebih ramping dibanding sumpit China. Sumpit berbahan logam aman digunakan untuk makan barbeque khas Korea. Orang Korea menggunakan dua alat makan, sumpit dan sendok bulat dari logam, yang biasa disebut sujeo. Sumpit dari logam cenderung licin, oleh karena itu sendok digunakan untuk mengambil nasi dan sup.
Di Korea, daging sangat langka. Orang-orang memasak sup panas dengan sedikit daging yang sudah dipotong-potong, lalu membagi sup itu dalam mangkuk-mangkuk yang lebih kecil. Di Korea, sendok dan sumpit selalu digunakan bersama. Sendok digunakan untuk mengambil sup dan nasi, sedangkan sumpit digunakan untuk mengambil lauk pauk, yang juga disajikan dalam piring kecil. Bentuknya yang datar dan persegi memudahkan untuk mengambil potongan makanan yang tipis. Bentuk persegi juga mencegah sumpit berguling dan jatuh dari meja.
Perbedaan sumpit Korea, Jepang, dan China menjadi ciri khas masing-masing negara, dan juga menunjukkan perbedaan kultur budaya mereka. Namun, apa pun perbedaannya, kita tetap bisa menikmati semua jenis makanan khas mereka dengan pede! Hahaha.
Cung, siapa yang makan chiki pakai sumpit juga biar tangannya nggak belepotan!! 😂😂
Cung, siapa yang makan chiki pakai sumpit juga biar tangannya nggak belepotan!! 😂😂
Walahhh cek ngrepoti banget mbaa kalo maem chiki pake sumpit 😆😆😆 aku jaraanggg makan pake sumpit
Seringnya minta sendok garpu kalo dine in d HokBen
Aakkk jadi kangen makan d mall 😆😆😆
iyaaa udah makan di resto Jepang, masih jg minta sendok garpu :))
aku mah makan ciki pake sendok... biar banyakeun hihihi
makan nasi jepun pake sumpit, biar kontekstuil :p
Bhahahhaa...sungguh meng-happy sekali melihat komen kaka Ui yang makan nasi pake sumpit. Kalo kuah sih, Rel, yang berasa semakin lama makannya dan cucian makin banyak. Hahaha, mama paling males kalau makan makanan Korea liat piring kecil, sedeng, mangkok, besar, dll.
Berasa enzok liat cucian piring.
Lama kali kau makan nasi pake sumpit kak, apalagi kalau nasi Indonesia yang kepyar...wkwkwkwwk ambilnya satu-satu.
Oh, aku gak pernah terbayang kalau ini berdasarkan wilayah.
Aku pikir berdasarkan kebutuhan atau "gaya hidup".
Hehhee... Kaya, orang kaya, sumpitnya keemasan. Atau ada falsafah bahwa memakai warna emas bisa berdoa akan panjang rejeki.
Kupikir sumpit itu sejenis aja. Ternyata macam-macam juga. Salut sama orang yang bisa makan pakai sumpit.
Ngomongin sumpit jadi inget kalau selera sumpitku tergantung dengan selera tontonanku, hihihi... Jaman dulu suka sumpit jepang karena dorama, sekarang suka sumpit stainless karena kdrama.
Sejujurnya mba, sya ga bisa makan pakai sumpit. Hehehe. Namun artikel mba ini membuka wawasan saya bahwa sumpit di beberapa negara beda2 ya
kupikir sumpit tuh cuma 1 jenis, ternyata beda2 tiap negara ya
mbak, tau nggak sumpit yang biasanya dipakai di warung mie pedes indonesia
setelah kuingat-ingat, aku gak tau sumpit yang biasa kupakai saat di warung itu mirip dgn negara mana
sumpit kayu kan yaaahh, yang kalau dibelah dua ada aja potongannya yg gak sama, hahaha
Ternyata berbeda ya bentuknya, hihihi. Saya tahunya kok sama, soalnya kayak mbak Rella, saya gak bisa pakai sumpit, jadi pilih pakai garpu/sendok. Biasa nemu sumpit kalau pas beli mie ayam apa ke restoran jepang. Anak2 malah yang pinter pakai, kalah deh saya.
Pantesan ya kalo di drakor chaebol selalu dibilang makan pakai sendok perak.
Alhamdulillah aku punya semua jenis sumpit, korea, china, dan jepang hehe.
Info yang bikin aku mlongo ni mbak rella. Ternyata sumpit ada variannya ya? Negara mana sumpitnya kaya apa...
Duh jadi ingat jaman kecil, makan mie ayam pake sumpit bangganya euy, wkwkwkwk
Anyway aku malah belum pernah nyobain makan chiki pake sumpit lo, mmmm kayaknya bisa ni dicoba, hahay
iya bisa mbak, biar tangannya ga belepotan mecin, hahaha
aku lebih suka sumpit cina kayanya eh, sumpit di mie ayam gerobak tuh sumpit apa ya. cuma aku jadi kepingin punya korea deh kayanya lebih panjang ya mbak
ternyata jenis sumpit ada bermacam macam
aku paling nggak bisa makan pake sumpit mbak, beda ama suamiku
nggak hanya makan mie, makan nasi saja bisa dia lakukan pakai sumpit kayak di jepang gitu
Oalah ternyata beda ya Mba. Saya engga pernah memperhatikan dan baru tahu juga. Kayanya lebih cocok pakai sumpit China deh, kalau Korea bakalan licin pakainya, sumpit Jepang terlalu pendek.
Ternyata sumpit di masing-masing negara ada perbedaannya ya mbak, aku jarang merhatiin nih jadi kukira sama aja semua asal sumpit gitu, hehe.. Makasih mbak sharingnya, jadi tau nih sekarang
Anakku lagi hobi banget makan pake sumpit, makan apa aja pake sumpit. Nah sumpit vietnam nih yang di pake. Aku selaku emaknya jadi kepengen sediain sumpit yang lucu bermotif kayak gitu ya.
iyaahahaha kyny harus diajarin jg nih anak2 makan pake sumpit biar suatu saat nggak kagok :D
Hoho tidak kusangka ketiganya ada bedanya. Selama ini tahunya sumpit ya satu jenis itu aja. Apalagi aku juga nggak terlalu mahir menggunakan sumpit, anak sendok soalnya. Hehe
Oalaahh ternyata gitu to sejarah perbedaan sumpitnya. Kebayang betapa parnonya kehidupan di kerajaan jaman dulu di Korea, sampai2 sumpitnya dibikin dari bahan untuk mendeteksi racun arsenik gitu ya.
Jadi paham juga kenapa sumpit Jepang lancip gitu ujungnya. Ternyata untuk mengambil duri ikan.
Klo orang Jawa mah apa-apa makannya langsung pake tangan ya hihiii...
Wah, setelah baca ini baru ngeh kalau emang beda-beda ya bentuknya. Tapi paling familiar emang sama sumpit Chinese dan Jepang.
Wah aku baru tahu kalau sumpit antar negara itu beda desainnya soalnya aku ngak bisa makan pake sumpit hahaha, tapi anakku bisa lho heran...aku cobain berkali-kali tetep aja belepotan makannnya.
Ternyata ada yah perbedaan sumpit di 3 negara itu, akhirnya aku jadi tau.
Aku suka pakai sumpit mbak kalau makan perasaan jadi lebih dikit makannya, soalnya buat nyumpit jatuh-jatuh jadi cocok buat Kita yang diet.