Kenapa Saya (Lanjut) Suka Drakor?
Ini post lanjutan dari postingan saya dua tahun lalu, tentang alasan Kenapa Saya Suka Drama Korea? dan mungkin juga bagi orang-orang yang penasaran, kenapa drama Korea sangat populer dan banyak disukai masyarakat?
Total dua tahun sudah saya comeback dunia perdrakoran, haha.
Sayangnya saya nggak suka ngelist judul drama apa aja yang udah ditonton. Udah gede lah ya, nggak perlu banyak-banyakan tontonan, yang penting goalnya kan dapet. Gimana kita menyalurkan kesukaan, melepas penat, dan bisa refresh lagi setelahnya.
Saya juga nulis di blog ini beberapa review drakor yang ditonton, lumayan kan jadi ada bahan tulisan sekaligus referensi buat orang lain.
Saat in Kdrama lovers udah menjamur di mana-mana. Beberapa teman di grup geng kuliah udah kena virusnya juga akibat saya dan segelintir teman sering tuker-tukeran rekomendasi judul di grup, terus merhatikan teman-teman FB juga banyak yang ternyata diam-diam drakorians, meskipun malu-malu :’)
Adanya wabah covid-19 di awal tahun yang memaksa kita stay at home dalam jangka waktu yang cukup lama juga kurang lebihnya bikin orang pada ngorek-ngorek hal apa lagi yang bisa mengisi waktu di rumah. Salah satu dari sekian pilihan ya nonton drakor.
Yang ketimpa keberuntungan pas zamannya lockdown tentu saja The World of The Married, pas juga temanya pelakor, kesukaan rakyat Indonesia, haha.
Lalu setelah dua tahun bergelut dengan drakor, sekarang mulai mengendur atau nambah kenceng nih?
Jawabannya, sedang-sedang saajaaaa….
Dari awal memutuskan buat nonton lagi ya emang tujuannya isi waktu luang aja sih. Yang namanya waktu luang kadang ada, kadang enggak. Kadang diisi sama drakor, banyak juga isian lain. Untuk menganggarkan waktu khusus drakor nggak ada, sesempatnya aja. Kadang satu eps sebelum tidur, kadang dua-tiga eps, trus baru lanjut seminggu kemudian. Bahkan satu serial baru beres berbulan-bulanpun ada.
Drakor emang nagihin, makanya muncul istilah drakor addicted. Tapi sesungguhnya bisa kok diatur dan dimanage, mencukupkan diri nonton yang on going saja seminggu dua kali, misalnya. Atau ambil drama lama sehari satu episode.
Intinya, sesempatnya dan secukupnya aja.
Ketinggalan beberapa judul on going ya nggak masalah, nggak semua harus ngikutin on going. Bagi saya, tonton aja mana yang disuka, mau itu on going atau lawasan. Nggak selalu harus hype nonton yang baru-baru, judul lain masih antri buat ditonton. Per hari ini, saya nggak nonton Crash Landing On You-nya Hyun Bin maupun The King Eternal Monarch-nya Lee Min Ho. Simply males aja, mau ngehits kaya apa juga males.
Setelah dua tahun, alasan saya lanjut nonton drakor tetap sama. Suka dan banyak yang bisa dipetik dari ceritanya. Mereka garap serial berasa garap film, bujet memadai dan serius. Kualitas akting juga nggak dibuat-buat. Jadi dokter ya nyuntik, pasang alat, properti medis, dsb. Nggak cuman sekadar pake jas putih lalu berkata “Anda terkena penyakit jantung,” jengjeeeng….mata melotot dan teriakan histeris.
Saya udah cukup tua lah ya untuk tau mana yang nggak sesuai prinsip dan nggak perlu diikutin. Lihat anak-anak muda di grup drakor pada latah minum Soju ya apa sih yaaa, kok kaya mudah banget kebawa arus. Jadi penonton profesional saja, sukai ceritanya, sukai aktingnya, ambil pesan yang disampaikan. Adapun urusan pribadi para pemain sebagai personal atau sikap-sikap yang tidak sesuai dengan hidup saya, aku tak ada urusan.
Drakor tidak mengubah prinsip hidup saya.
Sekarang juga saya udah lumayan apal sama beberapa aktor dan aktrisnya, hehe. Memang susah awalnya, tapi dengan sering lihat oh jadi tau bedanya muka si anu dan si anu. Untuk bacaan dan penulisan memang masih suka sliwar sliwer. Progress terpenting, saya udah punya bias dong, meskipun jumlahnya akan selalu bertambah dan berkurang seiring pertambahan judul yang ditonton, hahaahah….penonton mah gitu, main enaknya aja buang-ambil masukin list wkwkwk.
Ciyee bias, udah tau sekarang istilah Kokoreaan yak. Qiqiqiqi.
Lalu di mana saya biasa nonton drakor? Tunggu next postingan yaaa…
Salut sama Rella.
Bener-bener, kita kan uda dewasa yaa...pasti bisa bdain mana yang baik dan gak baik untuk diri dan keluarga. Jadi pliiss..dont judge a book because we love Korean Drama.