Belajar Bahasa Korea Mudah bagi Orang Sunda
Tidak banyak bahasa daerah yang memiliki kosakata dengan vokal "eu", (yang saya tahu) baru Sunda dan Aceh. Dalam bahasa Bali ada juga vokal "eu" tapi sebagai pengucapan saja, penulisannya tetap "a". Khusus vokal "eu" ini unik, karena dia pelafalannya sama persis dengan "eu" ㅡ pada bahasa Korea. Vokal "eu" dalam kata "beureum" (Sunda) dibaca sama dengan "eu" pada kata "eureum" (Korea).
Apakah kata "angeun haseum" sudah terdengar seperti kokoreaan? Padahal itu artinya sayur asem dalam bahasa Sunda :)) Bahkan, channel Youtube The Budak Bageur membuat tayangan Korsundeo yang memparodikan kemiripan bahasa Sunda dan bahasa Korea.
Persamaaan lain antara Sunda dan Korea adalah banyak akangnya, haha... canda ini mah. Namun saya pernah kecele, waktu hanya baca namanya di twitter, awalnya saya kira Kang Daniel itu orang Sunda yang ternyata adalah oppa ^^
Perbedaannya dengan Korea, Sunda tidak memiliki vokal “ae” dan “eo”. Seperti di kata "jigae" (dibaca jige) atau "yeoboseyo" (dibaca yoboseyo).
Ah, ya gitulah pokoknya yaaa... Saya ngga ikutan mendalami bahasa Korea juga sih, semata-mata udah gak kesampean aja otaknya nambah pelajaran bahasa baru, heheh.
Tentu saja seiring dengan intensitas nonton drakor, ada kosakata-kosakata yang nempel di ingatan meskipun nggak ngerti gimana struktur dan penulisannya. Itulah kenapa saya tetap aja nggak bisa ngikutin nyanyian kpop meski ada teksnya.
Cuman mungkin karena ada kesamaan vokal dengan bahasa Sunda itu, memudahkan saya buat melafalkan kosakata dalam bahasa Korea karena lebih familiar. Begitu juga sebaliknya mungkin mereka nggak akan kesulitan jika membaca bahasa Sunda.
Setidaknya, 5 kata ini yang paling sering saya gunakan dalam percakapan dengan teman-teman;
1. Daebak! 대박
2. Omo 오모 , aigo 아이고
artinya seperti "oh my" atau "ya ampuunn" gitu deh, ekspresi terkejut di mana omo lebih ke sesuatu yang positif sedangkan aigo lebih berkonotasi kecewa kaya "hadeeeuh" gitu kali yah :))
3. Saranghae 사랑해
hahaha kalo ini mah udah pada tau lah yaaa, Sule aja tau. Meski udah biasa, ngomongnya juga gak diumbar sih, wkwkwk. Lebih sering keluar dalam bentuk stiker dengan posisi tangan membentuk love.
4. Gomawo 고마워
artinya terima kasih, untuk tataran lawan bicara yang sepadan atau sudah akrab. Bentuk formalnya adalah gamsahabnida 감사합니다
5. Anyeong 안녕
ini sih sok-sokan aja yaaa, untuk mengganti kata halo (halo dalam sapaan berjumpa, bukan di telepon). Kalo udah ketemu selama drakorians sih bakalan saling sapa duluan pake ini beruntut diikuti ungkapan-ungkapan ala drakor lainnya.
Udah nih segitu doang? Iyaaa, untuk lainnya semacam chukkae, mianhae, oppa, ahjussi, ahjumma, eonnie, appa, amma, hyung, atau oppa... yaaa gitu-gitu ajalah gak bakalan diucapkan kalo tanpa konteks.
Lalu apa ih hubungannya sama vokal "eu" di atas, pake muter-muter dulu. Eh gini loh, bahwa ternyata vokal "eu" itu bisa aja diucapkan sama orang non-Sunda jika dalam konteks bahasa Korea, ya kan? Nggak ada yang bilang "naneun" sebagai "nanen" tapi coba katakan "cicaheum" atau "citeureup", rata-rata orang akan otomatis melafalkannya dengan "cicahem" dan "citerep".
Sungguh unik memang mengulik budaya dan bahasa gini. Meski kelihatan receh dan ngapain sih kudu dipikirin? ya lucu aja, menarik untuk mengkajinya dari segi studi bahasa. Tapi bukan gue ya, haha.
Dah lah, selama masih ada yang nulis di tilang dan dirumah, artinya PR kita terhadap bahasa sendiri aja masih banyaakkk, hahahaha.
Angeun haseum... Abdi ge samida.. 🤣
aku sudah pernah domisili di bandung dan aceh, tapi sampe skarang gak bisa juga ngomong pake bahasa sunda dan aceh hihihi.. 'listening'nya gak bikin gampang 'speaking', habis mereka lafalnya lancaarr dan cepet banget.. jadi sayup2 nangkepnya.
klo bahasa korea kaya'nya agak lebih mendingan, mungkin faktor ngebucin hihihi
Hahaha aku kok pengen ngakak ya baca tulisan ini. Tapi bener juga sih ya
Oh iya ya, bahasa sunda banyak yg pake "eu"
Mirip ma korea
menarik nih. bagi yang suka drakor mungkin tulisan ini bisa membantu dan familier dengan kosakata bhs korea