Lebaran 1441H di Rantau (2)
Tahun ini kedua kalinya lebaran di rantau. Yah meskipun sudah jadi domisili dan warga tetap di sini, tetap saja terasa sepi. Karena tinggal sendirian di kota ini, dan di masa pandemik seperti ini pula. Jadi lebaran paling senyap seumur hidup.
5 tahun lalu waktu hamil tua udah pernah juga sih lebaran di Malang. Tapi waktu itu kan suasananya juga ramai ya, masih bisa keliling silaturahim dengan tetangga, masih bisa jalan-jalan rekreasi naik kendaraan umum.
Sekarang, sudah mah di lingkungan rumah sepi, jalanan sepi, toko dan tempat makan sepi, nggak bisa kemana-mana pula. Sepiiiii....sunyiiii....masak sendiri, dimakan sendiri.
Yaaa, meskipun begitu tetap disyukuri, karena kita bisa lebaran di rumah sendiri bersama keluarga, bukan di rumah sakit atau tempat isolasi. Kita juga masih bisa bersilaturahmi online, bahkan yang asalnya nggak kepikiran, sekarang malah diagendakan silaturahim di setiap grup yang diikuti.
Demi mengadakan suasana lebaran, tetep dong di rumah juga masak-masak hidangan lebaran. Biasalah ya, dua hari sebelumnya mamak mulai rempong di dapur sapoe jeput. Bebikinan opor, tempe bacem, tempe kering, sambel goreng ati, sama anak-anak juga ikutan bikin ketupat malemnya.
Tadaaaa, ini sajian lebaran di meja makan kita. Sederhana banget, yang pernting berasa beda aja lebarannya ^^
Alhamdulillah, masih punya makanan buat dimasak, punya uang buat belanja, punya tempat buat berkumpul. Di manapun lebarannya, hakikatnya merayakan kemenangan setelah sebulan penuh puasa.
Eh, iyakah puasa sebulan penuh? Tahun ini saya bolong 3 hari saja.
Eh, iyakah puasa sebulan penuh? Tahun ini saya bolong 3 hari saja.
Tapi lets appreciate anak-anak, si sulung (9th) dan si tengah (7th) puasa full 30 hari!!! Yang bungsu separo hari juga bisa full. Alhamdulillah... anugerah dari Allah semuanya dilancarkan dan dimudahkan. Bangun sahur mudah, makan sahur nggak ribet, berbuka secukupnya dan dicukupkan memenuhi kebutuhan nutrisi dan semuanya.
Kami juga masih bisa sholat Ied di jalan, dengan menjaga jarak 1m setiap sajadah dengan protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Alhamdulillahnya warga komplek bisa bekerjasama satu sama lain. Tetap khusyuk dan tertib.
This is year of sorrow, but joy of Eid still in our heart. Eid Mubarak, everyone <3 font="" nbsp="">3>