Sisa seminar...
Dari seminar ParenThink kemarin, banyak pertanyaan yang belum terjawab karena keterbatasan waktu. Ini saya dapet dari catatan Mona hasil rangkuman pertanyaan seminar di Sby dan Mlg. Untuk referensi kita semua.
Bagaimana mengkomunikasikan ke pengasuh supaya tidak men-cap anak dengan kata negatif, seperti “nakal” atau “rewel”?
kebutuhan utama ortu akan bantuan pengasuh adalah keselamatan anak scr fisik. Jadi fokus di situ aja. Kalau tentang perlakuan non-fisik, cukup di-iklan-in. ga perlu masuk dalam uraian kerja. Kalau yang bersangkutan setuju, itu rejeki ortu. Kalau yang bersangkutan ga setuju, tidak apa-apa karena memang bukan itu tujuan ortu mempekerjakan yang bersangkutan.
Bagaimana komunikasi dengan anak usia 13 bulan supaya bisa jadi dasar untuk hidup bahagia kelak?
caranya dengan teknik merasa. sampaikan pesannya lwt rasa. itu kenapa bergaulnya perlu lahir batin.
Bagaimana siasatin beda pola asuh ortu n kakek-nenek, karena kalau nginep di tempat kakek-nenek, susah buat balik lagi ke sepakatan awal dengan ortu.
itu cuma karena energi ortu masih “minta” sehingga jadi maksa n akhirnya adu menang. Ortu mustahil menang kalau adu menang sama anak, karena ortu akan kejeduk sama pedulinya. Anak belum punya peduli, jadi cuma usaha dapat enak tnp mikir. untuk itu, adu cerdas, bukan adu menang. Selesain pe-er belajar kecewa n bersepakatnya, pasti beres karena ortu n anak ga akan lagi saling serakah.
Bagaimana supaya anak stop ngompol waktu tidur malem? uda diberi risiko tapi tetep bablas ngompol.
itu brarti dia sanggup hadepin risiko yang terjadi kalau dia ngompol. jadi, ga ada masalah. Kalau ortu masih mo dia stop ngompol, ya brarti tawaran risikonya kurang mahal atau ga konsisten. Artinya, mungkin dia masih bisa lepas dari risiko itu, walo dia ngompol, entah bagaimana caranya. [Ini juga jawaban untuk pertanyaan tentang anak yang ok aja walo ga bawa kotak pensil ke skul, karena bisa pinjem temennya di skul].
Ortu butuh skul fullday tapi anak ga nyaman di situ n minta balik ke skul yang ga fullday. bagaimana tuh?
kalau ortu yang butuh ya ortu wajib bayar. ajuin tawaran memikat supaya anak setuju skul di tempat yang fullday.
Bagaimana cara jaga emosi supaya ga ngamukin anak saat ortu capek/ngantuk, tnp perlu belajar sabar?
caranya, temukan aktivitas yang aman nyaman buat jadi saluran emosi. Jadi pd saat emosi ga sehat, stop urusan sama anak, rehat (rekreasi hati) dulu sampai emosinya tuntas. Untuk itu saluran emosi sebaiknya mudah diakses n relatif bisa dilakuin kpn n dimana aja. Kalau belum nemu saluran emosi yang ok, pilihannya stop jadi fasilitas belajar buat anak. Jadi, gratisin (ksh aja apa yang anak mau), jajah (paksa anak lakuin yang ortu mau), jadi org asing (abai lahir batin). [Ini juga jawaban untuk pertanyaan tentang bagaimana nerapin ilmu dari seminar saat situasinya ga mendukung].
Bisa ga rasa “enak” itu diciptakan/ditumbuhkan?
Bisa. Caranya, beradaptasi dengan situasi yang sdengan dihadapi. Soalnya enak itu cuma tentang keselarasan antara fakta dan harapan.
Bagaimana cara ajarin anak untuk berbagi?
Anak ga perlu belajar berbagi. anak perlu belajar minta ijin.
Bagaimana membuat anak mau nurut sama ortu, karena sepertinya anak saya bisa jual beli saat transaksi?
Kalau uda bisa diperlakukan pake teknik dagang, supaya nurut ya ajuin tawaran yang bikin dia setuju.
Bagaimana ngadepin anak yang mulai berstrategi karena niru sepupunya?
ya seperti ngadepin perilaku strategi pd umumnya, kalau ortu ga mo ulah itu jadi kebiasaan, abai lahir batin.
Anak yang belum berusia 5 th perlu skul ga sih?
anak (usia berapapun) ga perlu skul. anak cuma perlu belajar n untuk itu ga hrs dilakuin di skul.
Bagaimana berkomunikasi dengan anak kalau telanjur ada kesalahan dalam asuh-didiknya?
remidial. ganti perlakuan dengan yang sesuai seperti yang ortu pahami sbg “sebaiknya”.
Bagaimana cara fasilitasi 2 kepentingan yang berbeda?
saling ajuin tawaran masing2 untuk kemudian dibahas supaya bisa disepakatin. Sepakat itu antara lain ujudnya adalah “sepakat untuk tidak sepakat”. Jadi jalan sendiri2 tanpa saling ganggu.
Bagaimana tips perbaiki pola asuh yang salah setelah anak berusia >5 th? apa masih bisa diperbaiki?
jalanin prog asuh didik yang diyakini sbg “benar” sejak sekarang. Kalau mo pake ruasdito, ya sekarang lsg dimulai jalanin ruasdito dari tahapan yang pertama. Kalau masalah perilaku, selalu bisa diubah, karena itu hsl belajar. cuma mmg lbh sulit, karena mengubah.
Bagaimana cara nanganin anak yang kecanduan game online?
Abaikan urusan game-nya, fokus aja pd urusan tanggungjawabanya. Untuk itu, sepakatin dulu apa yang masuk dalam kategori tanggung jawab. Setelah itu, bebasin dia main game selama urusan tanggung jawabnya beres.
Bagaimana cara tahu anak itu secara alami cari untung atau ngindarin rugi?
Bergaul lahir batin atau minta bantuan org yang punya kompetensi dalam hal itu.
Bagaimana ngadepin kakek-nenek yang marahin ortu tentang cara asuh thd cucunya, saat dinilai ga ok oleh mrk?
ortu pilih: mo belain kepentingan anak atau mo belain kepentingan kakek-nenek.
bagaimana ngadepin kakek-nenek yang marahin ortu karena lakuin (prioritasin) hal yang beda dengan maunya kakek-nenek?
ortu pilih: mo belain kepentingan yang dinilai lbh penting atau belain maunya kakek-nenek.
Bagaimana ngadepin kakek-nenek yang merintah ortu untuk nurutin maunya cucu saat ortu menilai itu strategi?
kalau ortu kalah wewenang sama kakek-nenek, jadi org asing. minta anak urus hal itu sama kakek-nenek. Kalau ortu punya wewenang atas kakek-nenek, pilih: belain kepentingan anak atau kepentingan kakek-nenek.
Bagaimana salurin emosi yang aman saat anak rewel n ga ada yang bisa bantu jaga anak saat itu?
Parkirin dulu emosinya, gratisin si anak kalau situasi aman atau jajah anak kalau situasinya bahaya. Kalau dijajah, setelah situasi aman ortu perlu jelasin kenapa dijajah n ajuin tawaran ganti rugi karena uda menjajah, supaya anak belajar boleh menjajah kalau sanggup byr ganti rugi. bukan cuma belajar boleh menjajah. Kalau situasi uda ok buat rekreasi hati, baru deh emosi yang td diparkir, dikuras supaya lepas tuntas.
Bagaimana mbuat sepakatan yang SMART saat situasi mepet n otak uda ga memadai buat mikir?
kalau situasi ga layak buat belajar, stop belajar.
Apa yang hrs dilakuin kalau anak minta les macem2?
Bikin sepakatan tentang kontrak les. pastiin sepakatannya SMART (spesific-measurable-achievable-realistic-(have-a)-timebond).
Bagaimana ngadepin anak yang suka nonton film kartun bertema kekerasan n teriak kalau dilarang?
Beresin pelajaran kecewa n bersepakatnya.
Bagaimana menciptakan kekompakan diantara kakak-adik?
ga usah menciptakan kekompakan kakak adik.
Bagaimana sebaiknya kalau anak yang umurnya belum 1th ditinggal ayah untuk waktu lama?
relasi emosi tep bisa dijalin walo interaksi fisik sedikit. apalagi skrg jaman internet.
Bagaimana menyiasati campur tangan mertua dalam urusan asuh-didik, karena masih tinggal sama mereka?
selama statusnya tamu n udah sepakat untuk tinggal di rmh org lain, ya wjb komit pd sepakatan. Saat ada konflik, tuan rmh yang punya wewenang atas apa yang terjadi di rmh itu. bukan tamunya. Jadi, pilihannya, tetep tinggal di situ n berkiblat pd kebijakan tuan rmh, atau keluar dari rumah itu.
Bagaimana cara biasain anak untuk disiplin dengan cara yang enak?
Kalau umur si anak uda lwt dari 3 bulan, ga ada cara membangun sikap disiplin yang rasanya enak.
Apa pengaruh psikologis kalau memberi hadiah saat anak naik kelas atau ranking?
Perlakuan itu = cara untuk menanam kebiasaan minta upah.
Apa baik kalau anak dititip ke tempat penitipan anak, karena ortu beraktivitas di luar rumah seharian n kerabat dinilai tidak kompeten untuk urusan asuh-didik?
Kalau bisa nemu tempat penitipan anak yang dinilai ok untuk jadi alat bantu, ya silahkan aja.